Suara.com - Perusahaan di China memiliki teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mampu menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal.
Salah satu warga yang memakai jasa perusahaan tersebut adalah seorang pria bernama Seakoo Wu. Ia memperlihatkan rekaman video putranya yang sudah meninggal tapi bisa memberikan pesan kepadanya.
"Saya tahu kamu sangat kesakitan setiap hari karena saya, dan merasa bersalah serta tak berdaya," ucap almarhum putranya itu dari sebuah rekaman video di ponselnya.
“Meski aku tidak bisa berada di sisimu lagi, jiwaku masih ada di dunia ini, menemanimu menjalani hidup," lanjut sang anak yang bernama Xuanmo itu, dikutip dari Straits Times, Senin (25/12/2023).
Baca Juga: Sinopsis Drama China Unshakable Faith, Dibintangi Liu Xueyi dan Peng Xiaoran
Diketahui anak tunggal mereka sudah meninggal sejak tahun 2022. Xuanmo wafat karena stroke di usia ke-22 tahun ketika tengah mengampu kuliah di Universitas Exeter, Inggris.
Untuk mengenang sang putra, Wu bersama istrinya mengumpulkan foto, video, dan rekaman suara anaknya untuk menghidupkan kembali lewat teknologi AI. Ia rela menghabiskan ribuan Dolar AS untuk meminta perusahaan yang menyediakan jasa tersebut.
"Saya bisa melatihnya, jadi ketika dia melihat saya, dia tahu saya adalah ayahnya," kata Wu.
Hasil olahan AI Xuanmo ini memang masih belum sempurna. Tapi Wu sudah membentuk tim khusus untuk menambahkan database yang berisi sejumlah informasi soal putranya.
Wu berharap dapat membentuknya dengan algoritma yang kuat untuk menciptakan avatar, di mana ini mampu meniru pola pikir dan ucapan putranya dengan sangat presisi.
Baca Juga: Luhut Dislepet Jubir AMIN Gegara TKA China: Anak Bangsa Lebih Butuh Lapangan Kerja!
Cara kerja AI buat 'hidupkan' orang mati
Beberapa perusahaan China mengklaim mampu menciptakan ribuan 'manusia digital' ini hanya dengan data audiovisual berdurasi 30 detik dari orang yang sudah meninggal.
Super Brain adalah salah satu perusahaan China yang mampu menghidupkan kembali orang meninggal itu lewat teknologi AI.
Pendiri Super Brain yang juga teman dekat Wu, Zhang Zewei, mengklaim kalau China adalah negara peringkat pertama yang mampu memanfaatkan teknologi AI.
“Dalam hal teknologi AI, Tiongkok berada pada kelas tertinggi di dunia,” kata Zhang.
Zhang menyebut kalau jasa menghidupkan kembali orang meninggal dengan teknologi AI ini memerlukan biaya sekitar 10.000 hingga 20.000 Yuan atau sekitar Rp 21,6 juta hingga Rp 43,3 juta.
"Super Brain mematok biaya dari 10.000 hingga 20.000 Yuan untuk membuat avatar dasar dalam waktu sekitar 20 hari," ucap Zhang.
Manusia digital ini tak hanya dimanfaatkan untuk mereka yang mau mengenang orang-orang yang sudah meninggal, tapi juga seseorang dengan mantan pacarnya.
Nah klien Super Brain ini dapat melakukan panggilan video (video call) dengan staf perusahaan yang wajah dan suaranya diubah sesuai dengan orang yang mereka inginkan.
"Versi digital seseorang bisa ada selamanya, bahkan setelah tubuhnya hlang," tandasnya.