Suara.com - Indonesia benar-benar sudah darurat judi online. Ini terlihat dari data Google Trends yang menunjukkan pencarian kata atau istilah terkait judi online meningkat drastis selama setahun terakhir.
Faktanya dari 25 daftar query dengan pencarian tertinggi di 2023, 14 di antaranya terkait dengan judi online. Ini merupakan data yang diakses Suara.com dari laman Google Trends pada Rabu (20/12/2023).
Lonjakan pencarian istilah terkait judi online di Google oleh warganet Indonesia naik antara 300 sampai 1700 persen selama Desember 2022 hingga Desember 2024.
Berikut adalah daftar query terkait judi online, lengkap dengan peringkatnya di Google Trends, yang pencariannya meningkat di 2023:
Baca Juga: Judi Online Masih Marak, Fraksi PPP Pertanyakan Kinerja Menkominfo Budi Arie
10. toto12 naik 1700 persen
12. nanastoto naik 1200 persen
13. mariatogel naik 850 persen
14. ziatogel naik 850 persen
15. danatoto naik 650 persen
17. data toto naik 600 persen
18. partaitogel naik 550 persen
19. demo slot pg naik 500 persen
20. yoktogel naik 400 persen
21. partai togel naik 350 persen
22. hondatoto naik 300 persen
23. batik77 naik 300 persen
25. yowestogel naik 300 persen
Dalam grafik Google Trends, pencarian terkait judi online untuk semua query mengalami peningkatan hingga Desember. Dengan kata lain, semangat warganet Indonesia mencari informasi soal judi online stabil dan bahkan meningkat sepanjang tahun.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi pada Agustus lalu mengatakan Indonesia sudah darurat judi online.
"Kita darurat judi online. Semua pihak dan elemen masyarakat harus bahu membahu memberantas judi online ini. Banyak anak-anak kita yang menjadi korban. Generasi muda Indonesia harus kita selamatkan dari praktik haram ini," tegasnya.
Baca Juga: Kominfo Rilis Platform Khusus Aduan Penipuan Online, Nomor Akan Diblokir 1x24 Jam
Sementara itu Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada Oktober mengatakan transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp 200 triliun sepanjang 2023. Transaksi sebanyak itu dideteksi dari lebih dari ribuan rekening, termasuk 1000 yang sudah diblokir.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya tengah menganalisis lebih dari 159 juta transaksi. Bahkan transaksi-transaksi ini memiliki nilai lebih dari Rp 160 triliun.
"PPATK sedang menganalisis lebih dari 159 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 160 triliun terkait dengan judi online," ujar Ivan.
PPATK juga melaporkan terdapat 2,7 juta orang yang ikut main judi online. Sekitar 2,1 juta melakukan judi dengan nominal di bawah Rp 100.000.
Kalangan yang terlibat termasuk dalam masyarakat berpenghasilan rendah. Mulai dari pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, serta pegawai swasta. Sementara, kerugian masyarakat per tahun ditaksir mencapai Rp 27 triliun akibat judi online.