Diblokir AS, China Pilih Tetangga Indonesia untuk Produksi Chip

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 19 Desember 2023 | 12:54 WIB
Diblokir AS, China Pilih Tetangga Indonesia untuk Produksi Chip
Ilustrasi GPU. Foto: 4th Gen Intel GPU Max Series. [Intel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan semikonduktor asal China akan menjalin kerja sama dengan perusahaan pengemasan chip di Malaysia. Kolaborasi keduanya dilakukan untuk merakit graphics processing units (GPU) kelas premium

Beralihnya perusahaan China ke Malaysia ini bertujuan untuk menghindari kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang memblokir teknologinya ke Tiongkok.

Diketahui AS mulai gencar untuk memblokir teknologi seperti komponen GPU. Hal ini akan berpengaruh pada sektor penting seperti kecerdasan buatan (AI), superkomputer, hingga aplikasi militer.

Di sisi lain, perusahaan semikonduktor China yang lebih kecil juga menghadapi tantangan untuk mendapatkan layanan pengemasan canggih di dalam negeri. Hal itulah yang mendorong mereka mencari alternatif lain.

Baca Juga: Indonesia di Tengah Hubungan Tiongkok-Taiwan, AS Berpotensi Jadi Pemicu Konflik

Malaysia, yang merupakan pemain penting dalam rantai pasokan semikonduktor global, telah muncul sebagai tujuan menarik bagi perusahaan-perusahaan chip Tiongkok.

Unisem, yang mayoritas dimiliki oleh Huatian Technology Tiongkok, dan perusahaan pengemasan chip  Malaysia lainnya telah melaporkan peningkatan bisnis dan permintaan dari rekan-rekan mereka di Tiongkok.

Adapun faktor yang mendorong perusahaan China bekerja sama dengan Malaysia adalah hubungan kedua negara yang memang baik, sebagaimana dikutip dari Gizmochina, Selasa (19/12/2023).

Selain itu, Malaysia juga dianggap terjangkau dari segi wilayah, memiliki tenaga kerja terampil, hingga memiliki akses untuk peralatan canggih.

Ketua Unisem John Chia menegaskan bahwa transaksi bisnis tersebut sah dan patuh aturan, meskipun ada kekhawatiran atas kemungkinan reaksi dari AS. Lebih lagi basis pelanggan Unisem di Malaysia sebagian besar berasal dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Saddil Ramdani Resmi Berpisah dengan Sabah FC

Saat ini Malaysia pun sudah menyumbang 13 persen untuk pengemasan, perakitan, dan pengujian semikonduktor di pasar global. Mereka berambisi untuk terus naik mencapai 15 persen di tahun 2030.

Perusahaan chip Tiongkok, termasuk Xfusion dan StarFive, secara aktif merencanakan ekspansi di Malaysia, bergabung dalam jajaran perusahaan chip terbesar di dunia.

Lalu raksasa global seperti Infineon dan Intel, yang telah melakukan investasi chip bernilai miliaran dolar di negara tersebut.

Di tengah dinamika lanskap semikonduktor global yang terus berkembang, negara-negara lain seperti Vietnam dan India juga memposisikan diri sebagai alternatif jasa manufaktur chip.

Tren ini mencerminkan pergeseran industri yang lebih luas di mana perusahaan-perusahaan Tiongkok berupaya merakit chip mereka di luar Tiongkok, memitigasi risiko geopolitik, dan mendapatkan akses yang lebih mudah ke pasar non-Tiongkok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI