Suara.com - Google telah mengumumkan bahwa mereka akan segera menghentikan dukungan untuk cookie pihak ketiga di browser web Chrome-nya.
Sebelum lebih jauh, dilansir dari laman Gizmochina, Minggu (17/12/2023), kita bahas lebih dulu apa itu cookie.
Cookies adalah file teks kecil yang memungkinkan situs web mengidentifikasi dan melacak pengguna.
Cookie pihak ketiga tidak dibuat oleh situs web yang dikunjungi, melainkan oleh situs web lain saat kamu mengunjungi situs tersebut.
Baca Juga: OJK Akan Panggil Google dan Meta Bahas Iklan Pinjol Ilegal
Cookies ini biasanya digunakan oleh pengiklan untuk melacak aktivitas online pengguna.
Google menghapus cookie ini dapat membantu mengurangi pelacakan aktivitas online pengguna.
Hal ini dapat mengakibatkan pengguna menjadi kurang ditargetkan dengan iklan dan dapat membantu mereka menjaga privasi online.
Sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang baru. Google telah lama mengumumkan bahwa mereka akan menghapus cookie pihak ketiga secara bertahap.
Namun, tanggal pasti perpindahan ini tidak ditentukan.
Baca Juga: Google Indonesia: 43 Persen Generasi Z Melek Teknologi AI
Kini, perusahaan telah mengungkapkan dalam pernyataan baru-baru ini bahwa mereka akan memulai prosesnya pada Januari 2024.
Lalu apa yang akan terjadi jika situs web mengandalkan cookie dan membutuhkannya agar berfungsi dengan baik?
Jika Chrome yakin bahwa suatu situs tidak akan terbuka tanpa cookie dan mengalami masalah, Chrome akan mengizinkan kamu mengaktifkan kembali cookie untuk situs tersebut.
Namun, kamu mungkin perlu melakukan tindakan seperti menyegarkan halaman beberapa kali agar sistem dapat mendeteksi hal ini.
Google awalnya akan menerapkan kebijakan ini hanya pada 1 persen pengguna Chrome saja.
Namun, tujuannya adalah memblokir sepenuhnya cookie pihak ketiga untuk semua pengguna pada paruh kedua 2024.
Perlu diperhatikan bahwa Google Chrome bukanlah pengembang browser pertama yang membatasi cookie pihak ketiga.
Safari, Firefox, dan Brave telah lama memblokir pelacak dengan cara ini, menjadikannya salah satu browser teraman yang dapat digunakan.
Seperti disebutkan di atas, Google mengumpulkan setiap data yang mungkin tentang penggunanya.
Perusahaan menggunakan informasi ini untuk meniru apa yang dilakukan cookie pihak ketiga, menciptakan strategi periklanan, dan menawarkan peluang kepada semua orang untuk memanfaatkan data ini.
Faktanya, beberapa pengguna menganggap langkah perusahaan ini hanya sekedar menghilangkan persaingan.
Perusahaan yang mengaku melakukan segalanya demi keamanan pengguna, tetap bungkam mengenai masalah tersebut.