Suara.com - Kebijakan afirmatif yang disiapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan menjadi bagian penting untuk memperkuat ekosistem game lokal Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi kebijakan afirmatif penting bagi industri game lokal karena berdasarkan survei Reesser Analysis Indonesia di 2023 memiliki potensi sebagai pasar yang kuat, dengan 70 persen penduduk sudah bermain game.
"Maka dari itu Kementerian Kominfo berupaya menghadirkan kebijakan afirmatif bagi ekosistem game Indonesia," kata Budi dalam keterangan persnya yang diterima, Rabu.
Budi menyebutkan potensi Indonesia sebagai pasar game yang baik juga dapat dilihat dari jumlah unduhan game online yang mencapai 3,45 miliar unduhan di 2022.
Baca Juga: Sepuluh Developer Game Lokal Indonesia Unjuk Gigi di Tokyo Game Show 2022
Berdasarkan proyeksi State of Mobile Gaming 2023 pertumbuhan pasar game masih terus melaju dengan positif. Pada 2028 diproyeksikan terdapat 45,5 juta pemain game di Indonesia dengan estimasi pendapatan 491.10 juta dolar AS atau hampir setara Rp 6 triliun.
"Potensi ekonomi yang signifikan tersebut tentu harus kita kembangkan secara serius," tegas Budi.
Salah satu kebijakan afirmatif Kemkominfo untuk mendukung game lokal ialah merevisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik.
Revisi itu merupakan bagian dari penyusunan Perpres tentang Industri Game Nasional yang bertujuan memperkuat industri game lokal
“Secara prinsip dapat menghadirkan level playing field antara pelaku industri game lokal dan global,” katanya.
Baca Juga: Menparekraf: Pengembangan Game Lokal Harus Seiring Industri
Selain kebijakan, program-program pengembangan talenta di bidang pengembangan industri game lokal juga terus dibesut Kementerian Kominfo.
Budi mencontohkan salah satunya lewat kolaborasi bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) diluncurkan program bertajuk Indonesia melalui Indonesia Game Developer Exchange (IDGX).
Para talenta industri game diajak mengikuti rangkaian pembinaan, business matchmaking dan pertukaran informasi melalui berbagai lokakarya dan diskusi bersama pelaku industri global dalam IDGX.
"Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dan nilai produk bagi pengembangan game di Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, Budi mengaku senang apabila ada inisiatif yang diambil oleh lintas kementerian lembaga untuk mendukung pertumbuhan industri game lokal.
Misalnya seperti yang dikerjakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu dengan menggagas pengembangan ekosistem game online di Desa Kreatif Indonesia. [Antara]