Suara.com - Pengelola aplikasi pengaduan Jakarta Kini alias JAKI meminta maaf usai muncul dugaan kena retas hacker pada Selasa (12/12/2023) malam yang bertepatan dengan Debat Pilpres 2024.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh gangguan teknis yang baru-baru ini terjadi," tulis akun Instagram @jakisuperapp dalam unggahan Stories, dikutip Rabu (13/12/2023).
Mereka memastikan untuk berupaya dalam melakukan deteksi dan respons cepat demi memitigasi segala gangguan untuk menjaga keamanan dan privasi data pengguna JAKI.
Pengelola pun menegaskan kalau aplikasi JAKI sudah menerapkan keamanan sesuai standar ISO/SNI 270001.
Baca Juga: Anies Beberkan Alasan Bawa Ayah Mendiang Harun Al Rasyid Tonton Debat Capres Di KPU
"Kami ingin sampaikan bahwa keamanan aplikasi JAKI diselenggarakan dengan menerapkan sistem manajemen keamanan informasi, sesuai dengan standar ISO/SNI 270001," lanjut akun itu.
Pengelola turut memastikan penyelenggaraan sistem elektronik yang andal, aman, dan bertanggung jawab di aplikasi JAKI.
"Tim kami secara rutin memonitor ancaman dan kerentanan keamanan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kepercayaan dan keamanan dan privasi data pengguna kami," tegasnya.
Tanggapan Anies Baswedan
Diketahui aplikasi JAKI ini sempat disinggung calon presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Baswedan saat debat perdana Pilpres 2024. Beberapa jam usai debat, aplikasi itu dilaporkan kena hack.
"Masa, serius?" kata Anies usai debat di Gedung KP RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam.
Baca Juga: Ditanya Prabowo Bagaimana Atasi Pengangguran? Jawaban Ganjar: Buka Ruang Investasi Besar
Anies kemudian bicara soal kebebasan berpendapat harus dijunjung tinggi di Indonesia. Sehingga masyarakat tidak merasa takut saat menyampaikan pendapat.
"Menurut saya ini salah satu adalah ciri bahwa kita harus berubah, jangan sampai ketika ada ungkapan politik kebebasan berbicara lalu harus berhadapan dengan rasa takut. Gak boleh terjadi dan pemerintah harus mengusut harus," katanya.
Anies sebelumnya sempat menyinggubg aplikasi JAKI ketika merespons jawaban lawannya Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tentang pelayanan publik.
"Keberadaan aplikasi ini membuat semua masalah pelayanan publik ada ukurannya," kata Anies saat debat perdana capres.
Setelah itu kemudian beredar sebuah tangkap layar seorang hacker mengaku telah meretas JAKI.
“Hello Warga Jakarta, JAKI Has Been Hacked,” tulis sang hacker.
Hacker mengatakan cacat pada keamanan aplikasi JAKI. Dia juga menganggap masalah itu berbahaya bagi privasi penggunanya.
“Hampir seluruh Jakarta menggunakan aplikasi ini dengan semua izin yang di allow di perangkatnya dan i admit it, aplikasi ini keren tapi belum cukup layak disebut terobosan teknologi jika ada cacat di sisi keamanan datanya yang mengancam privasi seluruh penggunaannya,” tulis hacker.