"PTT mengutamakan putra daerah yang berkompeten untuk dapat berkontribusi langsung pada pemeliharaan jaringan Palapa Ring Timur, agar adanya sense belonging untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan fasilitas infrastruktur telekomunikasi yang telah tersedia," kata Widodo.
Sejak pertama kali beroperasi pada Desember 2019, ada 174 kasus perusakan atau vandalisme yang terjadi di proyek Palapa Ring Timur hingga tahun 2021. Kerusakan itu mengakibatkan kerugian ratusan miliar rupiah.
Palapa Timur Telematika selaku pelaksana proyek nasional pemerataan jaringan yang mencakup 35 kabupaten dan 3,1 juta populasi tersebut mengaku, kerusakan proyek Palapa Ring Timur telah memakan kerugian hingga ratusan miliar.
"Kerugian ini bisa bersumber dari nilai aset yang rusak, bertambahnya beban untuk modal dalam membangun kembali, dan hingga hilangnya pendapatan dari proyek tersebut," ungkap Direktur Operasional PT Palapa Timur Telematika, Eddy Siahaan dalam diskusi virtual, Rabu (20/1/2021) lalu.