Suara.com - Firma riset Canalys baru saja menerbitkan laporan soal pangsa pasar ponsel di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) selama kuartal tiga (Q3) 2023 alias periode Juli-September 2023.
Selama Q3 2023, pasar ponsel pintar di Asia Tenggara mengalami penurunan sebesar 4 persen secara year-over-year (YoY) di Q3 2023 dengan total angka pengiriman 23 juta unit.
Periset Canalys, Le Xuan Chiew menjelaskan kalau penurunan pengiriman ponsel di Asia Tenggara terjadi karena kondisi makro ekonomi yang bergejolak.
"Penurunan pengiriman menandai penurunan pertumbuhan tahunan ketujuh berturut-turut di Asia Tenggara karena inflasi dan suku bunga tinggi terus melanda wilayah tersebut," ucap Le, dikutip dari situs Canalys, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga: Render Terbaru Beredar, Samsung Galaxy A15 Bawa Deretan Pilihan Warna Ini
"Setelah melewati beberapa kuartal yang penuh tantangan, merek ponsel pintar menjadi lebih berhati-hati dalam manajemen inventaris mereka," lanjut dia.
Samsung menjadi salah satu brand dengan angka pengiriman smartphone paling anjlok selama Q3 2023 di Asia Tenggara. Menariknya, mereka masih memimpin dengan pangsa pasar 19 persen dan total angka pengiriman 4,4 juta.
Namun pertumbuhan tahunan Samsung paling anjlok ketimbang brand lain dengan penurunan -26 persen secara YoY. Rincinya, pangsa pasar Samsung selama Q3 2022 mampu tembus 25 persen dengan total pengiriman 6 juta di pasar Asia Tenggara.
“Meskipun Samsung memimpin pasar dengan pangsa pasar sebesar 19 persen, Samsung mengalami penurunan terbesar dari tahun ke tahun sebesar 26 persen karena masih terkena dampak dari permasalahan persediaan," kata Le.
Oppo ada di posisi kedua dengan pangsa pasar 18 persen dan total pengiriman 4,1 juta unit. Le menjelaskan kalau pertumbuhan perusahaan terjadi berkat Oppo seri A yang merupakan ponsel kelas menengah ke bawah.
Baca Juga: Ekspansi ke Smartphone Harga Lebih Tinggi Bawa Tecno ke Top 10 Kuasai Pangsa Pasar pada Q3 2023
Xiaomi kembali menempati posisi tiga dengan pangsa pasar 15 persen dan total pengiriman 3,4 juta unit. Perusahaan asal China ini agresif di ponsel kelas bawah.
Perusahaan induk Itel, Tecno, dan Infinix, Transsion, ada di peringkat empat dengan pangsa pasar 15 persen dan total pengiriman 3,4 juta unit. Menariknya, mereka adalah satu-satunya brand dengan kenaikan pengiriman paling tinggi sebesar 69 persen secara YoY.
Di Q3 2022 sebelumnya, Transsion hanya memiliki pangsa pasar 8 persen dengan total pengiriman 2 juta unit. Angka ini melonjak sekaligus membuatnya naik ke posisi keempat di daftar lima besar.
Posisi kelima ditempati Vivo dengan 2,7 juta unit pengiriman dan pangsa pasar 12 persen. Vivo adalah brand kedua dengan penurunan paling signifikan, di mana pertumbuhan mereka minus 24 persen YoY.
5 besar brand ponsel di Asia Tenggara Q3 2023 versi Canalys:
- Samsung= 4,4 juta unit, market share 19 persen, pertumbuhan -26 persen
- Oppo = 4,1 juta unit, market share 18 persen, pertumbuhan -9 persen
- Xiaomi = 3,4 juta unit, market share 15 persen, pertumbuhan -8 persen
- Transsion = 3,4 juta unit, market share 15 persen, pertumbuhan +69 persen
- Vivo = 2,7 juta unit, market share 12 persen, pertumbuhan -24 persen
- Lainnya = 5 juta unit, market share 22 persen, pertumbuhan 5 persen