Suara.com - Guna mendorong akselerasi transformasi digital di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia, Telkomsel kembali menggelar program Digital Creative Entrepreneurs (DCE).
Bertemakan "Upgrade to Accelerate", dimulai dengan Kick-Off sekaligus Open Call registrasi UKM yang berlangsung di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Ajang yang digelar di tahun ketiga ini upaya penciptaan dampak sosial dalam proses bisnis berkelanjutan Telkomsel yang mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Telkomsel membuka pendaftaran program DCE hingga 27 Februari 2024 bagi UKM dari empat kategori Accelerate SME Tracks, yaitu F&B, Fashion, Craft, dan Personal Care.
Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, dikutip dari studi BCG dan Telkom Indonesia pada 2022, 77 persen UKM Indonesia aktif mempekerjakan masyarakat setempat dan 67.5 perseb di antaranya percaya bahwa mereka berdampak positif.
"Dengan digitalisasi, pemberdayaan masyarakat akan berlipat ganda hingga 1,4 kali lipat, meningkatkan jangkauan pasar secara nasional hingga 2,1 kali lipat dan kemungkinan ekspor hingga 4,6x lipat," ujarnya di Jakarta.
![Kick-Off sekaligus Open Call registrasi UKM DCE yang berlangsung di Jakarta, Rabu (6/12/2023). [Suara.com/Dythia Novianty]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/06/86155-dce-kembali-digelar-ketiga-kalinya.jpg)
Telkomsel untuk terus berupaya menciptakan dampak sosial dalam proses bisnis berkelanjutan yang mengimplementasikan prinsip ESG.
Menurutnya, program DCE dihadirkan kembali dengan mengambil peran sebagai SME impact accelerator guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para entrepreneur dan brand owners UKM lokal.
"Telkomsel berharap program DCE dapat terus secara relevan mengakselerasi perkembangan bisnis UKM agar dapat bergerak dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan," dia menambahkan.
Kegiatan 3rd DCE Open Call di Jakarta, hari ini, yang dihadiri oleh para ahli di bidang UKM seperti CEO Pijak Bumi Rowland Asfales, CEO Maicih Dimas Ginanjar, Co-Founder Callie Cotton Paola Yuktipada, serta Co-Founder Maharati sekaligus alumni program DCE Nirakatriena Pravitaswari.