PDN Wujudkan Data Sebagai Satu-satunya Sumber Kebenaran

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 04 Desember 2023 | 18:49 WIB
PDN Wujudkan Data Sebagai Satu-satunya Sumber Kebenaran
CEO Inixindo Jogja Andi Yuniantoro (tengah) mengatakan pembangunan PDN akan menjadikan data sebagai satu-satunya sumber kebenaran dalam pengambilan kebijakan. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Inixindo Jogja Andi Yuniantoro mengatakan Pusat Data Nasional (PDN) yang akan dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan upaya pemerintah untuk menuju kedaulatan data serta sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Andi, yang berbicara dalam talkshow Integrasi Sistem Pemerintahan Berbasis ELektronik (SPBE) Pilar Transformasi Digital Indonesia dengan tema One Data One Policy yang digelar Kemkominfo bersama Sisiplus by Katadata di Jakarta, Senin (4/12/2023) mengatakan PDN sangat penting mengingat selama ini ego sektoral data masih ada.

"Karena itu PDN merupakan sebuah proses berani untuk mewujudkan data sebagai single source of truth. Coba bayangkan ada berapa banyak data yang dimiliki daerah terkait kesehatan, data ini kan harus dikumpulkan agar bisa dianalisis,” kata Andi.

Pemerintah menargetkan pembangunan PDN rampung pada Oktober 2024 dan PDN di kawasan Jabodetabek ini akan menjadi pusat konsolidasi dan interoperabilitas data pemerintah.

Baca Juga: Sidak Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang, Menkominfo: Bukan Zamannya Lagi Janji-janji

Andi menambahkan, saat ini data tersebar di mana-mana dan ini harus bisa dimanfaatkan agar pengambil kebijakan bisa membuat sebuah kebijakan berbasiskan data (data based evidence).

Menurutnya digital leadership harus dilakukan secara top down. Karena, proses digitalisasi adalah hal yang tidak bisa dikembalikan lagi (point of no return).

"Proses digitalisasi akan berjalan selamanya sehingga kebijakan top down itu merupakan hal mutlak yang harus dilakukan," katanya dilansir dari Antara.

Associate Professor Monash University Indonesia Ika Karlina Idris mengatakan tidak mudah untuk membuat data yang tersedia bisa bercerita dan hal ini juga dialami oleh sejumlah negara maju. Karena itu, kata Ika, harus ada pihak tertentu yang merapikan data yang tersebar di mana-mana.

“Data itu tidak bisa hanya disediakan tapi harus divisualisasikan dan ada ceritanya. Kalau sudah dapat insight dari data tersebut baru bisa dijadikan acuan dalam membuat sebuah kebijakan sehingga memang harus ada insentif untuk instansi yang membuat kebijakan berdasarkan data,” ujar Ika.

Baca Juga: Menkominfo Resmikan Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang

Ika menambahkan, digital leadership menjadi hal yang krusial terkait kedaulatan data. Karena, salah satu pengguna data adalah pemimpin, baik di pusat maupun daerah.

“Jadi, contohnya ada pemimpin yang dipanggil DPR dan harus berargumen. Kalau menggunakan data maka akan susah untuk didebat, perlu upaya lebih untuk menggugat argumen yang berdasarkan data,” lanjut Ika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI