3. Deepfake suara meningkat
Ketika deepfake gambar menjadi lebih umum, perkembangan menuju deepfake suara semakin cepat.
Peluncuran API Text-to-Speech (TTS) OpenAI baru-baru ini, dengan kemampuan canggihnya untuk menghasilkan ucapan mirip manusia, menyoroti kemajuan signifikan dalam teknologi suara buatan.
Meskipun inovasi-inovasi ini menandai sebuah lompatan ke depan, namun ini juga memberikan peluang untuk disalahgunakan.
Penipu berpotensi mengeksploitasi teknologi ini untuk menciptakan konten penipuan yang lebih meyakinkan dan mudah diakses, sehingga meningkatkan risiko terkait dengan teknologi deepfake.
![Ilustrasi Deepfake. [Envato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/12/86431-deepfake.jpg)
4. Segmentasi internet dan kebangkitan layanan VPN
Selain memperkuat privasi pengguna, VPN memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan seperti segmentasi internet dan pembatasan wilayah situs web, yang sering kali merupakan produk sampingan dari perubahan geopolitik.
Praktik-praktik ini menerapkan pembatasan berbasis lokasi pada akses informasi, namun dengan menggunakan klien VPN tertentu, pengguna dapat melewati hambatan ini, sehingga memungkinkan akses ke spektrum informasi yang lebih luas.
Mengingat kemampuan ini, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap privasi dan aksesibilitas informasi, permintaan global terhadap solusi VPN diperkirakan akan meningkat secara signifikan di tahun mendatang.
Baca Juga: Riset: Indonesia Masuk 100 Negara Berbahaya Menjelajah Web
5. Penipu mengejar tren pemutaran film-film perdana