Prediksi Kejahatan Siber pada 2024 di Sektor Konsumen, Deepfake Suara Bakal Marak

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 04 Desember 2023 | 10:11 WIB
Prediksi Kejahatan Siber pada 2024 di Sektor Konsumen, Deepfake Suara Bakal Marak
Ilustrasi teknologi Deepfake. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prediksi Kaspersky terhadap kejahatan siber pada 2024 mendatang menunjukkan beragam tantangan.

Penjahat siber semakin memanfaatkan topik yang sedang tren dan teknologi canggih.

Dilansir dari keterangan resminya, Senin (4/12/2023), berikut beberapa kejahatan siber yang diprediksi Kaspersky akan menyerang lebih masih pada 2024 mendatang.

1. Meningkatnya penipuan berkedok amal

Baca Juga: Riset: Indonesia Masuk 100 Negara Berbahaya Menjelajah Web

Menurut PBB, 2023 merupakan tahun dengan tingkat konflik kekerasan global tertinggi sejak Perang Dunia II.

Meningkatnya konflik ini, ditambah dengan dampak jangka panjang dari pandemi ini dan bencana iklim yang terus berlanjut, telah menciptakan lingkungan utama bagi penipuan berkedok amal.

Ilustrasi Pandemi Covid-19 (pexels)
Ilustrasi Pandemi Covid-19 (pexels)

Menjelang 2024, diperkirakan akan terjadi peningkatan signifikan dalam penipuan semacam ini, yang memanfaatkan dampak luas dari krisis global ini.

2. P2E di bawah sorotan penjahat dunia maya

Dengan investasi finansial yang besar dan daya tarik pendapatan dari game P2E, penjahat dunia maya siap untuk meningkatkan fokus mereka dalam mengeksploitasi sektor tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Main Game Online Aman bagi Anak-anak

Lonjakan nilai Bitcoin baru-baru ini dan janji kemudahan mendapatkan uang dalam game menjadikannya target yang menarik.

3. Deepfake suara meningkat

Ketika deepfake gambar menjadi lebih umum, perkembangan menuju deepfake suara semakin cepat.

Peluncuran API Text-to-Speech (TTS) OpenAI baru-baru ini, dengan kemampuan canggihnya untuk menghasilkan ucapan mirip manusia, menyoroti kemajuan signifikan dalam teknologi suara buatan.

Meskipun inovasi-inovasi ini menandai sebuah lompatan ke depan, namun ini juga memberikan peluang untuk disalahgunakan.

Penipu berpotensi mengeksploitasi teknologi ini untuk menciptakan konten penipuan yang lebih meyakinkan dan mudah diakses, sehingga meningkatkan risiko terkait dengan teknologi deepfake.

Ilustrasi Deepfake. [Envato]
Ilustrasi Deepfake. [Envato]

4. Segmentasi internet dan kebangkitan layanan VPN

Selain memperkuat privasi pengguna, VPN memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan seperti segmentasi internet dan pembatasan wilayah situs web, yang sering kali merupakan produk sampingan dari perubahan geopolitik.

Praktik-praktik ini menerapkan pembatasan berbasis lokasi pada akses informasi, namun dengan menggunakan klien VPN tertentu, pengguna dapat melewati hambatan ini, sehingga memungkinkan akses ke spektrum informasi yang lebih luas.

Mengingat kemampuan ini, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap privasi dan aksesibilitas informasi, permintaan global terhadap solusi VPN diperkirakan akan meningkat secara signifikan di tahun mendatang.

5. Penipu mengejar tren pemutaran film-film perdana

Ketika film blockbuster seperti Dune: Part 2, Deadpool 3, Joker 2, Gladiator 2, dan Avatar 3 semakin dekat untuk dirilis, penipuan akan meningkat.

Pemogokan para aktor (actor strike) dapat menyebabkan transfer film baru tanpa izin, sehingga menciptakan lingkungan ideal bagi situs phishing yang menawarkan akses eksklusif.

Tidak hanya terbatas pada pemutaran perdana bioskop, jika GTA VI memulai debutnya pada tahun 2024, GTA VI siap menjadi sorotan game tahun ini.

Ilustrasi GTA San Andreas. (Twitter/ GTAonlineNews)
Ilustrasi GTA San Andreas. (Twitter/ GTAonlineNews)

Sifat online dari game ini memperkenalkan mata uang dalam game, sehingga menarik penipuan.

Skema klasik yang melibatkan kunci pre-order dan harga yang menarik diperkirakan akan muncul kembali seiring dengan antusiasnya komunitas game menyambut rilis tersebut.

“Dalam prediksi ancaman konsumen 2024, dunia penipuan bersifat dinamis, dan para penipu terus-menerus merancang skema baru," ungkap Anna Larkina, pakar keamanan dan privasi di Kaspersky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI