BSSN Serahkan Hasil Investigasi Awal Dugaan Kebocoran Data ke KPU, Sisanya Dilanjutkan Polri

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 03 Desember 2023 | 10:55 WIB
BSSN Serahkan Hasil Investigasi Awal Dugaan Kebocoran Data ke KPU, Sisanya Dilanjutkan Polri
Kantor BSSN di Depok, Jawa Barat. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengklaim sudah melakukan investigasi soal dugaan kasus kebocoran data KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang diretas hacker beberapa waktu lalu.

Juru bicara BSSN, Ariandi Putra menyampaikan kalau pihaknya sudah menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri serta KPU.

"Pada hari Sabtu (2/12/2023) pukul 11.00 WIB, BSSN telah menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal kepada Dittipidsiber Polri dan KPU," kata Ariandi dalam siaran pers, dikutip Minggu (3/12/2023).

Ariandi menerangkan, laporan yang diserahkan oleh BSSN terkait dengan dugaan kebocoran data yang ada di KPU.

"Ini merupakan hasil analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root cause dari dugaan insiden yang terjadi," imbuhnya.

Nantinya laporan BSSN ini bakal ditindaklanjuti oleh Dittipidsiber Polri dari sisi penegakan hukum serta KPU sebagai penyelenggara Sistem Elektronik sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

"BSSN akan senantiasa melakukan sinergi dan kolaborasi bersama KPU dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dalam pengamanan siber pemilu 2024," tandasnya.

Dugaan kebocoran data KPU
Seorang hacker bernama Jimbo mengklaim kalau dirinya berhasil membobol data KPU. Tak main-main, kebocoran data ini mencakup 252 juta orang atau sekitar 252.327.304.

Adapun jenis data yang disebarkan mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK), Nomor KTP, Paspor, Nama, Lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), status difabel, E-KTP, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat RT/RW, dan lainnya.

Baca Juga: Gandeng Akademisi, Gibran Ngaku Siap Jalani Format Baru Debat Capres - Cawapres

Dia mengklaim kalau data tersebut berasal dari situs KPU.go.id dengan cakupan masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan Jimbo juga memberikan sampel data sebesar 500.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI