Meta Hapus 4.700 Akun Palsu dari China

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 03 Desember 2023 | 09:03 WIB
Meta Hapus 4.700 Akun Palsu dari China
Logo Meta. [Chris Delmas/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, menghapus lebih dari 4.700 akun palsu yang berbasis di China.

Disinyalir, akun-akun palsu ini melibatkan pengguna yang menyamar sebagai orang Amerika.

Kemudian, menyebarkan konten polarisasi terkait politik AS dan hubungan AS-China, dilansir dari laman Gizmochina, Minggu (3/12/2023).

Akun-akun ini, yang dirinci dalam laporan ancaman triwulanan Meta, meniru tokoh-tokoh seperti Nancy Pelosi, Gretchen Whitmer, Ron DeSantis, Matt Gaetz, dan Jim Jordan.

Hal yang mengejutkan, jaringan tersebut tidak menunjukkan konsistensi ideologis, dan menampilkan perpaduan sudut pandang yang bertentangan mengenai isu-isu seperti aborsi dan hubungan AS-China.

Aturan moderasi perusahaan secara eksplisit melarang perilaku tidak autentik terkoordinasi, yaitu sekelompok akun berkolaborasi menggunakan identitas palsu untuk menyesatkan pengguna.

Peta China. [James Coleman/Unsplash]
Peta China. [James Coleman/Unsplash]

Jaringan asal China ini terdeteksi dan dihentikan oleh Meta sebelum disadarai pengguna sebenarnya.

Pengungkapan ini menyusul penghapusan lima jaringan pengaruh terkoordinasi dari China oleh Meta pada tahun ini saja.

Akun-akun palsu tersebut, berjumlah 4.789, terlibat dalam kampanye yang berkaitan dengan politik nasional dan China, memuji China, mengkritik para pengkritiknya, dan meniru postingan online nyata dari para politisi AS.

Baca Juga: Pemerintah China Dukung Huawei Kembangkan Jaringan Chip Sendiri, Gelontorkan 30 Miliar Dolar AS

Ben Nimmo, pimpinan intelijen ancaman global Meta, menekankan pentingnya kewaspadaan ketika pelaku ancaman asing menargetkan masyarakat menjelang pemilu mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI