Pemerintah China Dukung Huawei Kembangkan Jaringan Chip Sendiri, Gelontorkan 30 Miliar Dolar AS

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 03 Desember 2023 | 05:56 WIB
Pemerintah China Dukung Huawei Kembangkan Jaringan Chip Sendiri, Gelontorkan 30 Miliar Dolar AS
Ilustrasi Chip Kirin. [Huawei Update]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Huawei disebutkan tengah mengembangkan jaringan chip sendiri dengan dukungan dari pemerintah China.

Dilansir dari laman GSM Arena, mengutip Bloomberg News, Minggu (3/12/2023), dana investasi pemerintah kota di Shenzhen bertujuan menempatkan Huawei sebagai titik pusat jaringan besar dengan spesialis optik, pengembang peralatan chip, dan produsen bahan kimia.

Menurut sumber yang ada, keputusan ini datang langsung dari pemerintan China sendiri.

Bahkan, pemerintah meminta Huawei segera meluncurkan Mate 60 lebih awal dari rencana, sebagai respons atas kunjungan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo ke China.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Curhat Anak Sakit Radang Paru, Singgung Polusi Jakarta Hingga Pneumonia Misterius di China

Smartphone Huawei Mate 60 menampilkan chipset 7nm buatan China Kirin 9000S.

Salah satu sumber yang mengerti situasi ini, mengungkap teknologi chipset 7nm yang dibuat SMIC tertinggal lima tahun dari teknologi tercanggih saat ini.

Huawei Mate 60 Pro. (Huawei)
Huawei Mate 60 Pro. (Huawei)

Pengendalian ekspor yang dilakukan Amerika bertujuan untuk menjaga China tertinggal setidaknya delapan tahun.

Alasan utama mengapa Huawei dan seluruh bisnis chip di China menjadi sasaran Amerika Serikat adalah kekhawatiran tersendiri.

Pemerintah AS khawatir, teknologinya yang diperoleh dari produsen CHina dapat diterapkan pada chip seperti 9000S untuk menggerakkan drone yang dikendalikan AI, superkomputer untuk pemecahan kode, dan pengawasan.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Huawei Watch Fit SE, Smartwatch Lengkap dengan GPS

Grup Investasi Industri Besar Shenzhen yang didukung pendanaannya dari pemerintah China, telah berinvestasi di sekitar selusin perusahaan dalam rantai pasokan.

Bloomberg menemukan satu perusahaan pembuat chip bernama SiCarrier, yang membentuk “hubungan simbiosis erat” dengan Huawei, dan kedua belah pihak bertukar bakat.

SiCarrier mempekerjakan para teknisi untuk bekerja di bawah proyek Huawei, sementara produsen chip tersebut mentransfer selusin paten, termasuk teknologi untuk mesin elektronik dan desain pusat data.

Kedua belah pihak tidak menanggapi permintaan komentar kepada Bloomberg News.

Salah satu fasilitas SiCarrier membuat komponen untuk peralatan manufaktur semikonduktor, termasuk roda gigi sumber cahaya yang digerakkan laser, katup pengatur tekanan, dan pompa, berdasarkan peta evakuasi di dinding.

Ada juga Zetop Technologies, perusahaan pembuat mesin optik yang memasang lapisan demi lapisan transistor pada wafer silikon.

Ilustrasi Kantor Huawei. [Adrian Dennis/AFP]
Ilustrasi Kantor Huawei. [Adrian Dennis/AFP]

Huawei adalah pemegang saham utama, bersama dengan Institute of Optics, Fine Mechanics, and Physics, afiliasi dari Chinese Academy Ilmu Pengetahuan.

ASML Holding, perusahaan Belanda yang praktis memonopoli penjualan mesin litografi, tidak menjual produknya ke perusahaan China.

Namun Huawei dan mitranya berhasil mempekerjakan sejumlah mantan karyawan ASML untuk membantu pengerjaan mesin pembuat chip.

Analis mengungkapkan China tidak hanya menyiapkan dana dan membangun fasilitas fabrikasi chip senilai 30 miliar Dolar AS.

Negara juga membantu dengan tanah, tidak mewajibkan pajak penghasilan, dan bahkan membangun gedung apartemen untuk kampus pegawai.

Negara ini tidak bertujuan untuk mencapai swasembada penuh. Ia hanya bekerja untuk menciptakan alternatif dalam negeri di bidang-bidang di mana AS dan sekutunya dapat menghambat pasokan, seperti litografi dan informasi desain elektronik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI