Google Siap Gelontorkan 100 Juta Dolar AS untuk Berita Online Kanada, Facebook dan Instagram Nolak

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 30 November 2023 | 10:07 WIB
Google Siap Gelontorkan 100 Juta Dolar AS untuk Berita Online Kanada, Facebook dan Instagram Nolak
Ilustrasi Kantor Google. [Cristina Aldehuela/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanada telah mencapai kesepakatan senilai 100 juta Dolar AS atau senilai Rp1,55 triliun dengan Google untuk membayar penerbit lokal atas cuplikan berita yang dibagikan atau digunakan kembali di platform lokalnya.

Perjanjian bagi Google untuk melakukan pembayaran tahunan sebesar 100 juta Dolar AS terjadi setelah Kanada mengesahkan undang-undang Bill C-18, yang juga dikenal sebagai Online News Act.

Undang-undang itu memaksa raksasa digital AS untuk menegosiasikan kesepakatan lisensi komersial dengan penerbit Kanada untuk platform lokal mereka.

Menteri Warisan Budaya Kanada Pascale St-Onge di House of Commons mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan jalan ke depan untuk menjawab pertanyaan Google tentang proses dan UU mereka. 

Baca Juga: Cara Menambah Akun Google Baru di HP Android

"Google menginginkan kepastian mengenai jumlah kompensasi yang harus dibayarkan kepada outlet berita Kanada,” ujarnya dilansir dari laman The Hollywood Reporter, Kamis (30/11/2023).

Dia menjelaskan, sebagai bagian dari kerangka kerja ini, Google akan menyumbangkan 100 juta Dolar AS dalam bentuk dukungan keuangan setiap tahunnya, yang diindeks terhadap inflasi.

Ilustrasi berita (Unsplash.com/Obi - @pixel6propix)
Ilustrasi berita (Unsplash.com/Obi - @pixel6propix)

Dana ini untuk berbagai bisnis berita di seluruh negeri, termasuk bisnis berita independen dan bisnis yang berasal dari komunitas Pribumi dan minoritas berbahasa resmi. 

"Google akan memiliki opsi untuk bekerja dengan satu kolektif untuk mendistribusikan kontribusinya kepada semua bisnis berita yang memenuhi syarat berdasarkan jumlah jurnalis penuh waktu yang terlibat dalam bisnis tersebut,” tambah menteri federal dalam pernyataan terpisah.

Namun, raksasa teknologi saingannya, Meta, sejauh ini menolak keras untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintah Kanada dan terus memblokir warga Kanada untuk melihat atau berbagi berita di situs Facebook dan Instagram di utara perbatasan.

Pada Rabu (29/11/2023) waktu setempat, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di House of Commons mendesak Meta untuk mengikuti jejaknya dan membayar penerbit berita lokal untuk mengakses konten mereka. 

Baca Juga: Cara Pakai Google Bard, Pesaing ChatGPT yang Punya Akses 40 Bahasa

“Sayangnya, Meta terus melepaskan tanggung jawab apa pun terhadap institusi demokrasi dan bahkan stabilitas, namun kami akan terus bekerja secara positif di bidang tersebut,” kata Trudeau.

Google Alphabet dalam sebuah blog menyambut baik kesepakatan dengan Kanada setelah raksasa teknologi itu juga menghentikan penyebaran berita lokal di utara perbatasan.

“Setelah diskusi ekstensif, kami senang bahwa Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui RUU C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas," kata Google Kanada.

Ditambahkan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah melalui proses pengecualian berdasarkan peraturan yang akan segera diterbitkan.

"Kami akan terus mengirimkan lalu lintas yang berharga ke penerbit Kanada,” tulisnya.

Logo Meta. [Noah Berger/AFP]
Logo Meta. [Noah Berger/AFP]

Pengesahan RUU C-18 adalah bagian dari perombakan rezim regulasi media Kanada yang memberlakukan aturan dan kewajiban pertama kali pada platform digital Amerika yang beroperasi secara lokal dan dengan kekuatan pasar yang sangat besar karena persaingan dari platform online asing terus menempatkan lembaga penyiaran dan penerbit berita lokal.  dibawah tekanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI