Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggandeng TikTok di hari pertama Kampanye Pilpres 2024. Ketiganya berkolaborasi untuk menghadirkan Peluncuran Pusat Panduan Pemilu 2024.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan, peluncuran ini akan membantu pihaknya dalam memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat.
Selain itu, Lolly ikut menyambut baik langkah TikTok dalam mendorong integritas Pemilu sekaligus melawan penyebaran misinformasi, disinformasi, dan hoaks kampanye lewat tagar #SalingJaga.
Ia menilai kalau masyarakat perlu mendapatkan informasi sebebas-bebasnya tentang pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia tersebut.
Baca Juga: Terkendala Sengketa, Surat Suara Pileg di 2 Dapil Belum Dicetak
"Lewat TikTok Indonesia, kami harapkan ke depan dalam konteks positif bersama-sama dapat saling memberikan informasi kepemiluan, informasi yang cepat untuk segala potensi dugaan pelanggaran," ucap Lolly, dikutip dari siaran pers Bawaslu, Rabu (29/11/2023).
Lewat peluncuran ini, Lolly meminta agar seluruh kalangan masyarakat bisa saling jaga dalam menyebarkan dan membuat konten di platform media sosial.
Ia berharap semakin banyak informasi yang mengedukasi masyarakat, bukan yang menyesatkan.
"Mari jaga pemilu, mari langsung menggunakan pusat panduan pemilu 2024 dimanapun kapanpun melalui usapan dari akun yang Sahabat miliki. Kolaborasi ini untuk menegakkan keadilan hukum pemilu," tutur Lolly.
Dalam kesempatan yang sama, Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos menjelaskan kalau Selasa kemarin adalah hari pertama kampanye dari 75 hari ke depan.
Baca Juga: Soal Kabar Data Bocor, KPU Berkoordinasi dengan Satgas Siber
Dia menyebutkan, terdapat 204 juta data pemilih yang 50 persennya adalah pemilih dari Generasi X dan Generasi Z. Diketahui generasi ini yang paling aktif menggunakan media sosial.
"Kami memberikan apresiasi penuh kepada TikTok, yang turut memberikan pendidikan politik dengan cara yang sangat akrab dengan anak muda via media sosial, dalam hal ini pengguna TikTok," jelas Betty.
Fitur TikTok buat cegah hoaks di kampanye Pemilu 2024
Sebagai informasi, TikTok melakukan kolaborasi ini untuk terus berkomitmen memberikan informasi yang kredibel, terutama di masa kampanye.
Salah satu upaya untuk turut mencegah misinformasi terdapat tombol lapor misinformasi pemilu untuk melaporkan informasi yang tidak benar atau hoaks.
Dalam fitur ini, TikTok tidak mengizinkan konten yang tidak akurat, menyesatkan, atau palsu yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada individu atau masyarakat. Kerusakan signifikan meliputi kerusakan fisik, psikologis, atau sosial, serta kerusakan properti.
TikTok pun memastikan untuk mengandalkan mitra pemeriksaan fakta independen dan database klaim yang telah diperiksa fakta sebelumnya untuk membantu menilai akurasi konten.
Konten tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam FYP jika berisi teori konspirasi umum atau informasi yang belum terverifikasi terkait dengan keadaan darurat.