Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) jelang ajang Pemilu 2024 dan Pilpres 2024 mendatang.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyatakan, ketiganya berkolaborasi untuk menciptakan Pemilu Damai 2024, khususnya memberantas kampanye hoaks soal pesta demokrasi tersebut yang beredar di media sosial.
"Hari ini Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kemenkominfo bersama Bawaslu dan Polri akan memperkuat sinergi dalam menjaga kampanye di dunia digital," kata Budi Arie dalam siaran pers, dikutip Selasa (29/11/2023).
"Kami percaya bahwa kolaborasi antar lembaga menjadi kunci dalam menciptakan Pemilu Damai 2024," lanjut dia.
Adapun bentuk implementasi kolaborasi tiga lembaga itu adalah meluncurkan desk pengawasan pemilu yang dioperasikan perwakilan Ditjen Aptika Kominfo, Bawaslu, dan Polri.
"Saya mengapresiasi komitmen Bawaslu serta Polri dalam menjalin kerja sama pengawasan penyelenggaraan pemilu di ruang digital," imbuhnya.
Selain itu, Budi Arie memaparkan kalau Kominfo sebelumnya telah bekerja sama dengan Bawaslu untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024. Total ada tiga bentuk kolaborasi kedua lembaga tersebut.
Pertama, Kominfo dan Bawaslu melakukan pengawasan bersama untuk konten internal dalam tahapan Pemilu dan Pilpres 2024.
Kedua, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk pengawasan dan penanganan konten internet dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2024.
Baca Juga: Kampanye, Prabowo-Gibran Nobar Final Piala Dunia U-17 di Solo Akhir Pekan
Ketiga, pembentukan satuan tugas (Satgas) bersama dalam rangka pencegahan, pengawasan, dan penindakan konten internet yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait Pemilu.