Suara.com - Melanjutkan kesuksesan program Startup Studio Indonesia (SSI) sejak 2020, SSI resmi membuka kembali gelombang pendaftaran untuk SSI Batch 8.
SSI merupakan program rutin yang diselenggarakan Kominfo membina startup digital tahap awal.
Kemudian, startup ini sedang menjalani proses mencapai tahap product-market fit (PMF), dengan traction yang menjanjikan dan memiliki founder yang potensial.
Pendaftaran SSI Batch 8 terbuka untuk semua startup digital Indonesia yang memenuhi kriteria.
Baca Juga: Pengiriman Uang ke Luar Negeri Terus Meningkat, Startup Ini Catat Pertumbuhan 300 Persen
Berikut beberapa syarat startup untuk mengikuti SSI Batch 8:
- Sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP) minimal 6 bulan terakhir, sudah melalui tahap ideation dan melakukan validasi user;
- Startup sedang berada pada tahap pendanaan bootstrap hingga maksimal pendanaan Seri-A;
- Startup menunjukkan potensi pencapaian PMF dari segi traction pengguna berbayar dan retention rate;
- Startup menunjukkan kemampuan untuk scale up dengan potensi scalability dan profitability yang jelas;
- Telah berbadan hukum;
- Pendiri startup terlibat secara full time dalam operasional.
Startup yang tertarik untuk mengikuti program akselerasi bergengsi ini bisa mendaftarkan diri di situs resmi SSI.
Pendaftaran paling lambat sebelum 5 Januari 2024.
Dari tahun ke tahun, jumlah pendaftar SSI terus meningkat, hingga mencapai ribuan pendaftar dari seluruh Indonesia.
Pada SSI Batch 8 ini, Kominfo menargetkan untuk menjaring 17 startup digital dari berbagai sektor.
Baca Juga: Tranformasi Digital Kini Mengubah Semua Cara Berbisnis di Segala Sektor
Setiap startup yang mendaftar akan dinilai berdasarkan lima faktor, yaitu analisa laporan bisnis, profil para founder, local defensible-factors, pertumbuhan dari bulan ke bulan, serta market size dalam proposal mereka.
Untuk memperbesar kemungkinan terpilih, masing-masing startup harus mempersiapkan diri dengan baik.
"Kami terus berupaya melakukan ekspansi dan seleksi ketat, agar para startup tahap awal yang terpilih nantinya berada di posisi tepat untuk menerima materi praktis yang telah disiapkan oleh tim Kominfo dan jajaran praktisi startup aktif dan terkemuka,"ungkap Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo RI.
Oleh karena itu, dia menambahkan, pemerintah mengajak founder startup tahap awal di seluruh Indonesia untuk mengirimkan lamaran terbaiknya dan berpartisipasi dalam program inkubasi nasional ini.
Tidak hanya memberikan materi berupa ilmu, SSI juga membuka jejaring bisnis yang lebih luas bagi para startup.
Tidak heran, 30-40 persen alumni SSI berhasil mendapatkan pendanaan tahap lanjut setelah lulus dari program.
“Hingga saat ini, SSI telah memiliki 114 alumni startup dari 7 Batch yang telah mencatatkan pertumbuhan bisnis dan kenaikan traction signifikan sejak mengikuti program.
Alumni SSI secara total telah mendapatkan pendanaan lebih dari Rp1 triliun ($65,8 juta).
"Kami optimis bahwa program SSI dapat membantu semakin banyak startup tahap awal untuk scale up," pungkas Slamet.