Suara.com - Elon Musk dilaporkan menerima kesepakatan dengan Israel soal penyediaan layanan internet dari satelit Startink di Gaza, Palestina.
Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi menyatakan Elon Musk telah menyetujui kesepakatan soal satelit Starlink hanya bisa aktif apabila mendapatkan izin dari Pemerintah Israel.
“Sebagai hasil dari perjanjian penting ini, unit satelit Starlink hanya dapat dioperasikan di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk Jalur Gaza,” tulis Karhi di X alias Twitter, dikutip dari The Hill, Selasa (26/11/2023).
Hanya saja Musk belum secara terbuka mengonfirmasi kesepakatan antara Israel dan Starlink, yang dioperasikan oleh perusahaannya, SpaceX.
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel - Hamas Berhenti, Akankah Diperpanjang?
Diketahui Elon Musk baru saja mengunjungi Israel buntut kontroversi soal platformnya yang dituding anti semit alias pro kebencian terhadap kaum Yahudi.
Tudingan itu berasal dari sebuah kelompok watchdog bernama Media Matters. Mereka menerbitkan laporan yang mengatakan kalau X alias Twitter adalah platform antisemit.
Menurut Media Matters, platform milik Elon Musk itu lebih condong ke konten pro Nazi.
Starlink adalah jaringan ribuan satelit yang dapat menyediakan internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia.
Musk sebelumnya menawarkan penggunaan Starlink untuk organisasi bantuan kemanusiaan di Gaza, di mana telekomunikasi berulang kali terputus sebagai bagian dari konflik Israel dengan kelompok Hamas.
Baca Juga: Bikin Acara Pemutaran Film Propaganda Israel Tapi Sepi Penonton, Gal Gadot Dicemooh: Memalukan!
Musk mengatakan bahwa perusahaannya akan memberikan Starlink akses ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional.
Namun tidak jelas seberapa cepat mereka dapat terhubung ke teknologi tersebut, yang memerlukan peralatan khusus.
Selain konflik Israel Palestina, Musk juga menawarkan penggunaan Starlink ke Ukraina dalam upayanya melawan invasi Rusia ke negara tersebut.
Namun Musk mengakui bahwa dia mematikan akses internet dari satelit Starlink miliknya selama serangan Ukraina tahun lalu terhadap armada angkatan laut Rusia.
Dia mengatakan pada saat itu dia melakukan hal itu untuk mencegah SpaceX terlibat dalam tindakan besar perang dan eskalasi konflik.