Sejarah Ternyata Keliru, Estrogen dan Pinggul Lebar Bikin Perempuan Pandai Berburu

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 27 November 2023 | 22:01 WIB
Sejarah Ternyata Keliru, Estrogen dan Pinggul Lebar Bikin Perempuan Pandai Berburu
Hormon estrogen membuat perempuan lebih tangguh dalam berburu di zama purba. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak purbakala perempuan ternyata andal dalam berburu. Anatomi dan hormon estrogen yang dihasilkan tubuh perempuan, membuat kaum Hawa lebih cocok untuk berburu ketimbang lelaki.

Sejarah selama ini menyebut lelaki sebagai pemburu handal dan perempuan hanya bertugas menemani serta membesarkan anak. Tetapi studi dua peneliti perempuan di Amerika Serikat menemukan bahwa perempuan juga ikut berburu dan adalah pemburu yang andal.

Cara Ocobock dari Universitas Notre Dame dan Sarah Lacy dari Universitas Delaware menemukan bahwa, dalam penelitian arkeologi dan fisiologi, perempuan pada masa prasejarah ikut berburu bersama lelaki.

Dalam studinya, mereka menemukan bahwa ada dua hormon yang membuat tubuh perempuan bahkan lebih cocok berburu ketimbang lelaki. Pertama adalah estrogen.

Estrogen mengatur metabolisme lemak, memaksa tubuh mengubah lemak yang disimpan terlebih dulu menjadi energi sebelum akhirnya memanfaatkan karbohidrat yang masuk ke tubuh lewat makanan. Lemak mengandung lebih banyak kalori ketimbang karbohidrat dan butuh lebih banyak waktu untuk dihabiskan.

Dengan mekanisme ini, tubuh perempuan mampu bertahan dalam perburuan panjang. Di masa purba, manusia berburu dengan cara mengikuti dan mengejar buruan hingga binatang tersebut lelah kehabisan tenaga.

"Dari sudut pandang metabolisme, tubuh perempuan lebih cocok dalam aktivitas yang membutuhkan endurance. Daya tahan penting dalam berburu pada masa prasejarah," terang Ocobock, dosen antropologi di Notre Dame, yang studinya terbit baru-baru ini di jurnal American Anthropologist.

Estrogen, yang lebih banyak pada tubuh perempuan, juga melindungi sel dari kerusakan akibat paparan panas serta aktivitas ekstrem. Hormon itu juga penting untuk jantung, pembuluh darah, perkembangan otak dan pemulihan dari cedera.

Hormon kedua adalah adiponectin, yang juga berperan penting dalam metabolisme lemak. Hormon ini membantu tubuh tetap bugar dalam waktu lama, terutama saat menempuh perjalanan jauh. Adiponectin melindungi otot selalu dalam kondisi terbaik, meski harus melakukan pekerjaan berat.

Baca Juga: Ulasan Buku Manifesto Perlawanan Perempuan, Suara Lantang Terhadap Patriarki

Selain dua hormon tadi, struktur tubuh juga membuat perempuan tangguh dalam berburu di masa prasejarah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI