Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengakui kalau saat ini masih ada 70 persen desa di Indonesia yang belum mendapatkan jaringan internet 4G.
Direktur Telekomunikasi, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari merincikan, persentase kelurahan atau desa yang baru dijangkau jaringan 4G adalah 70,15 persen dengan jumlah 58.611 desa.
"Karena geografis Indonesia yang sangat penuh tantangan ini membuat beberapa wilayah yang justru perlu sinyal," kata perempuan yang akrab disapa Ayu ini dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin (27/11/2023).
Selain 4G, masih ada 55,98 persen atau sekitar 46.776 desa yang baru mendapatkan jaringan fiber optik.
Baca Juga: Spesifikasi Vivo Y12 4G, HP Murah Anyar dengan Chipset Helio G85
"Jadi masih PR besar, khususnya kami di regulator untuk mendorong fiberisasi. Supaya bisa meng-cover wilayah yang butuh jaringan," sambung dia.
Ayu kemudian menjelaskan tiga alasan susahnya menghadirkan jaringan internet di wilayah tersebut. Pertama adalah biaya yang tinggi sekaligus berdampak pada alasan kedua, pendapatan rendah.
Menurut Ayu, Kominfo tidak bisa memaksa para operator seluler untuk menyediakan fasilitas jaringan seperti menara BTS 4G. Sebab itu bakal berdampak pada bisnis mereka.
"Biaya tinggi, sementara revenue rendah. Kami enggak bisa memaksa mereka (operator)," imbuhnya.
Alasan ketiga yakni risiko tinggi, terutama di wilayah yang memiliki masalah keamanan. Dicontohkan dia, berbagai permasalahan seperti pembebasan lahan hingga kelompok kriminal bersenjata adalah faktor susahnya membangun jaringan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Baca Juga: Viral Kasus Face Recognition KAI, Kominfo Sebut Sudah Patuhi Aturan
Lebih rinci, berikut sejumlah masalah jaringan telekomunikasi di Indonesia yang ditemukan Kominfo:
- Masih banyak area blank spot yang belum tertangani
- Saat ini terdata 1020 desa dan masih banyak lagi yang permohonan dari pemda-pemda untuk penanganan desa blank spot
- Teknologi seluler menjadi salah satu solusi mengatasi blank spot
- Pilihan jaringan transport sebagai backhaul dalam mendukung jaringan seluler masih terbatas, belum semua wilayah ter-cover fiber optik, beberapa tersolusikan melalui radio (microwave link), selebihnya solusinya melalui satelit (VSAT)
- Satelit konvensional terbatas dari sisi kapasitas dan isu biaya sewa
- Listrik/power mewakili komponen biaya secara berkelanjutan dalam pengoperasian jaringan
- Di beberapa wilayah masih terdapat isu karena tidak adanya jaringan listrik, sehingga diperlukan alternatif solusi seperti genset ataupun panel surya