Suara.com - Produsen ponsel asal China, Honor, berencana untuk menjadi perusahaan publik lewat initial public offering (IPO) alias menawarkan saham ke para investor umum.
“Untuk mencapai tujuan strategis baru, Honor akan terus mengoptimalkan struktur kepemilikan sahamnya, menarik diversifikasi modal, dan memasuki pasar modal melalui IPO,” ucap Honor, dikutip dari CNBC International, Kamis (23/11/2023).
Sayang mantan anak perusahaan Huawei ini tidak mengungkapkan negara mana yang akan ditawarkan saham Honor.
Keputusan untuk terjun menjadi perusahaan publik ini menandakan upaya agresif Honor di pasar smartphone. Sepertinya ini akan memberikan tantangan serius bagi para raksasa ponsel kelas flagship (premium) seperti Apple hingg Samsung.
Honor sendiri dijual Huawei di tahun 2020. Kala itu kepemilikan Honor diserahkan ke konsorsium China, termasuk pemerintah Shenzhen, sebuah kota di China selatan sekaligus menjadi lokasi kantor pusat Honor.
Alasan Huawei menjual Honor karena adanya sanksi dari Amerika Serikat buntut perang dagang. Hal ini menyebabkan Huawei kehilangan pasokan teknologi penting untuk ponsel, seperti software hingga semikonduktor alias prosesor.
Nah Honor dijual Huawei di menyelamatkan bisnis mereka agar terus beroperasi. Selama di bawah Huawei, Honor sukses menguasai pasar ponsel kelas menengah (mid-range) di beberapa negara.
Tapi sepertinya Honor ingin mendobrak pasar ponsel premium, yang mana saat ini dikuasai Apple dan Samsung.
Honor memang memiliki pangsa pasar (market share) yang besar di China. Namun di global nasib mereka berbeda.
Baca Juga: Rumor: Apple Tetap Menghapus Touch ID di iPhone Terbaru
Untuk mendongkrak itu, Honor resmi meluncurkan ponsel lipat di tahun ini yang diberi nama Honor Magic V2.