Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan saat ini sudah tidak ada lagi siaran TV analog. Semua penyiaran sudah mengarah ke siaran digital. Ia menegaskan pemerintah akan akan mengeksekusi program Digital Broadcasting System (DBS) pada tahun 2024 mendatang.
“TV digital ini sebuah keniscayaan, Jadi, sekarang semuanya mengarah pada TV digital. Maka dari itu, digitalisasi harus dieksekusi sebagai media penyiaran dan broadcasting agar mendapatkan serta melihat gambar suara, serta audio visual yang lebih baik,” kata Budi usai meninjau Stasiun Transmisi atau Pemancar Digital Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia Alasmalang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023).
Menteri Budi Arie menguraikan digitalisasi perlu terus didorong untuk membuat acara dan tampilan TVRI menjadi lebih berkualitas serta bisa dinikmati oleh seluruh warga masyarakat Indonesia.
“Proyek kita untuk TVRI disebut dengan Digital Broadcasting Project. Sistem tersebut untuk meningkatkan kualitas siaran Lembaga Penyiaran Publik milik pemerintah khususnya siaran digital, dan merupakan bentuk bantuan dari Pemerintah Prancis,” ujarnya.
Baca Juga: Xiaomi Rilis Jajaran TV Digital Baru ke Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Juta
Menkominfo menilai TVRI telah berperan penting untuk mewujudkan visi menjadi lembaga penyiaran yang memberdayakan masyarakat, karena slogannya menjadi media pemersatu bangsa.
“Berdasarkan data yang saya miliki, Gen- Z mengakses media sosial dengan rerata 6 jam sehari, luar biasa. Jadi, sebagai ekosistem kita harus menyatukan langkah agar kehadiran setiap media itu bisa membuat masyarakat menjadi lebih bersemangat, bersatu dan juga produktif dengan digitalisasi,” ujarnya.
Direktur Utama LPP TVRI Imam Brotoseno juga berharap masyarakat di Banyuwangi bisa menikmati layanan penyiaran berkualitas dan informatif.
“Peristiwa (digitalisasi) ini suatu langkah besar untuk menghadirkan konten yang jernih, kualitas gambar yang bagus kepada seluruh pemirsa di Wilayah Banyuwangi. TVRI juga memiliki empat kanal, yaitu TVRI Nasional, TVRI Sport, TVRI Daerah Jawa Timur, dan TVRI World,” ujarnya.
Menurut Dirut Imam Brotoseno Stasiun Transmisi TVRI Alasmalang sudah digital, dan merupakan satu dari 17 multipleksing TV digital TVRI yang telah resmi mengudara sejak April tahun ini.
Baca Juga: Hijrah ke TV Digital, Penonton Televisi di Indonesia Mulai Menuju Normal
“Kami memakai anggaran tahun 2022, selain ada hibah dari Kementerian Kominfo sebesar 15 Stasiun Transmisi. Jadi, total ada 32 Stasiun Televisi, menggenapi menjadi 172 Stasiun Transmisi Digital di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Dengan memiliki 172 Stasiun Transmisi, siaran TVRI bisa menjangkau sekitar 40% dari seluruh wilayah Indonesia dibandingkan TV swasta. Menurut Imam, keberadaan Stasiun Transmisi Alasmalang ini akan memperkuat jaringan TVRI, khususnya di Jawa Timur.
“Untuk Stasiun Transmisi Alasmalang ini coverage populasinya sekitar 1,8 juta penduduk Banyuwangi. Jadi, kita menjadi bagian dari perpanjangan tangan pemerintah untuk menyampaikan informasi terkait dengan sosialisasi Pembangunan nasional, program kerja Presiden RI Joko Widodo, dan lain sebagainya," jelas Direktur Utama TVRI.
Migrasi penyiaran dari analog ke siaran digital di Indonesia telah mencapai 100 persen, sehingga tidak ada lagi siaran TV analog. Kini, masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sudah bisa mengakses siaran televisi digital TVRI. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap upgrade digitalisasi di Alasmalang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Upgrade digitalisasi adalah bagian penyebaran info yang penting untuk mencakup masyarakat yang berada di daerah-daerah blankspot, seperti di hutan atau perkebunan,” ujarnya.