Suara.com - Mantan CEO OpenAI, Sam Altman mendadak dilengserkan dewan perusahaannya sendiri. Tersiar kabar kalau alasan Sam Altman dipecat karena adanya kendala komunikasi hingga isu kudeta.
Tapi sepertinya drama OpenAI bakal terus lanjut. Kini muncul informasi kalau perusahaan pembuat ChatGPT itu bakal mengembalikan jabatan Sam Altman sebagai CEO OpenAI.
Melansir Android Authority, Minggu (19/11/2023), hal ini diutarakan oleh ebberapa sumber internal perusahaan. Mereka mengatakan kalau dewan OpenAI sedang berdiskusi untuk mengembalikan Sam Altman jadi CEO di sana.
Menariknya, Altman sepertinya masih belum mau kembali jadi CEO sebelum adanya perubahan tata kelola yang signifikan.
Baca Juga: Amazon PHK Karyawan karena Alexa Kalah Saing dari ChatGPT
Jumat lalu, Sam Altman mendadak dipecat dari CEO OpenAI. PHK itu juga melibatkan Greg Brockman yang juga petinggi perusahaan.
Keduanya mengaku syok dan sedih saat mendengar kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut. Sebab kabar Sam Altman dipecat ini membuat geger publik karena dilakukan secara tiba-tiba.
Keduanya pun membagikan kronologi pemecatan tersebut lewat media sosial Twitter alias X.
Hal ini bermula saat Sam Altman dipanggil oleh salah satu pendiri sekaligus Chief Scientist OpenAI, Ilya Sutskever pada Jumat siang kemarin. Pertemuan mereka ini dihadiri seluruh dewan perusahaan, kecuali Brockman.
Di pertemuan itulah Altman akhirnya mengetahui kalau dia akan dipecat dari OpenAI, sebagaimana dilaporkan Engadget, Minggu (19/11/2023).
Baca Juga: Terungkap Alasan Kenapa Sam Altman Dipecat dari OpenAI, Bantah Isu Kudeta
Tak lama setelah itu, Sutskever mengundang Brockman ke meeting online Google Meet terpisah. Di situ dia memberi tahu kalau Altman sudah dipecat dan dikeluarkan dari Dewan Perusahaan.
Sebenarnya mereka sempat menahan Brockman karena dianggap penting dalam bagian perusahaan. Tapi Brockman lebih memilih resign sendiri.
Posisi Sam Altman kemudian digantikan oleh Mira Murati yang naik sebagai CEO Interim OpenAI setelah ditunjuk oleh Dewan Perusahaan.
"Jumlah dukungan yang diberikan sangat baik, terima kasih. Tapi mohon jangan membuang-buang waktu untuk khawatir. Kami akan baik-baik saja. Hal-hal yang lebih besar akan segera terjadi," kata Altman dan Brockman dalam pernyataan bersama mereka.
Isu kudeta
Meskipun pemecatan bos-bos ini mengejutkan publik, ternyata para karyawan sudah menyadari kalau ada gejolak dalam internal mereka. Disebutkan kalau dipecatnya Sam Altman ini bermula dari argumen soal apakah OpenAI sedang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan cara yang aman.
Selama pertemuan, ada karyawan yang bertanya kepada Sutskever apakah pemecatan CEO ini bernuansa kudeta atau politis. Dugaannya, Altman dianggap terlalu cepat mengkomersialisasikan teknologi OpenAI tanpa memikirkan masalah keamanan.
Di laporan lain, Altman dan Sutskever memang saling berselisih soal kecepatan pengembangan dan komersialisasi perusahaan. Sutskever sendiri adalah salah satu dari dua petinggi yang berdedikasi untuk mencegah teknologinya disalahgunakan.
Rumornya, Sutskever mungkin kecewa dengan keputusan Altman yang menggalang dana menggunakan nama OpenAI. Disebutkan kalau Altman berambisi besar terhadap OpenAI serta ingin mendapatkan pendanaan senilai puluhan juta dolar dari negara Timur Tengah untuk mengembangkan chip AI yang dapat bersaing dengan prosesor NVIDIA.
Kekhawatiran terhadap sisi keamanan ini pun sebenarnya sudah muncul sejak lama. Sejak awal OpenAI memiliki perdebatan soal ini, yang mana itu menjadi alasan sekelompok karyawan memilih resign dari perusahaan tahun 2020 dan membentuk startup sendiri bernama Anthropic.
Kabar dipecatnya Altman dari OpenAI juga mengejutkan investor seperti Microsoft. Perusahaan itu justru baru mengetahui kabar tersebut semenit sebelum diumumkan.