Suara.com - Beberapa perusahaan teknologi besar, termasuk Apple, Disney, dan Warner Bros Discovery, telah menghentikan kampanye iklan online mereka di X.
Langkah ini dilakukan setelah pemiliknya Elon Musk membuat pernyataan antisemit di platform tersebut.
Keputusan perusahaan tersebut diambil sebagai tanggapan atas balasan Musk terhadap postingan X yang menuduh “komunitas Yahudi” mendorong “kebencian terhadap orang kulit putih.”
“Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya,” tulis Musk dilansir laman Gizmochina, Minggu (19/11/2023).
Baca Juga: Pendiri Wikipedia Ejek Elon Musk, Sebut Twitter X Bukan Media Valid
Sebagai tanggapan, Apple dan Disney telah menghentikan kampanye iklan X/Twitter mereka, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Axios dan The New York Times.
Warner Bros Discovery, IBM, Paramount Global, dan Lions Gate Entertainment juga telah menangguhkan kampanye di situs tersebut.
Juru bicara IBM mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi.
“Segera menangguhkan semua iklan di X sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini,” ujarnya.
Langkah ini dilakukan ketika Musk menghadapi kritik yang semakin besar atas penanganannya terhadap X.
Baca Juga: Apple Siap Didukung RCS di iPhone Terbaru, Simak Fitur-fiturnya
Awal pekan ini, situs tersebut dituduh menggunakan platform antisemitisme setelah terungkap bahwa iklan dari beberapa perusahaan besar, termasuk Apple dan IBM, ditampilkan di samping “konten yang memuji-muji” Adolf Hitler dan Partai Nazi-nya.”
Musk juga dikritik oleh juru bicara Gedung Putih Andrew Bates, yang mengatakan bahwa pernyataan Musk “tidak dapat diterima” dan “mengerikan.”
Bates juga menuduh Musk mengulangi “kebohongan di balik tindakan Antisemitisme paling fatal dalam sejarah Amerika.”
Penangguhan iklan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan besar merupakan pukulan telak bagi keuangan X.
Situs ini sangat bergantung pada pendapatan iklan dan hilangnya pengiklan dapat berdampak besar pada keuntungannya.
Kontroversi seputar pernyataan Musk hanyalah yang terbaru dari serangkaian kontroversi yang melanda X sejak Musk mengambil alih perusahaan tersebut pada Oktober 2022.
Musk telah dituduh melakukan segala hal mulai dari memecat karyawan tanpa alasan hingga memulihkan akun pengguna yang diblokir.