Suara.com - Amazon mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk karyawan yang bekerja di divisi Amazon Games. PHK Amazon ini berdampak pada 180 pekerja.
Wakil Presiden Amazon Games, Christoph Hartmann menyatakan kalau keputusan PHK ini merupakan hal yang sulit dan berdampak secara luas. Ia pun merasa berat mengucapkan perpisahan pada rekan kerjanya.
"Ini bukanlah keputusan yang diambil dengan cepat oleh tim manajemen, ini adalah hasil dari pertimbangan dan pemetaan jalan yang ekstensif untuk masa depan kita," katanya dalam sebuah memo internal, dikutip dari CNBC International, Selasa (14/11/2023).
Perusahaan akan menutup inisiatif Game Growth dan Crown Channel sebagai bagian dari restrukturisasi. Saat ini, Amazon akan fokus pada game yang akan datang seperti Throne and Liberty dan Blue Protocol.
Baca Juga: Rekomendasi Top Up Diamond Mobile Legends Murah di eFlazz
Mereka juga berencana mengembangkan game lain seperti Tomb Raider dan The Lord of the Rings.
PHK Amazon ini terjadi tak lama setelah CEO perusahaan, Andy Jassy, melakukan pemotongan biaya selama setahun terakhir. Hal itu dilakukan sebagai upaya Amazon menghadapi suku bunga tinggi dan inflasi.
Akibat itu, Amazon melakukan PHK terbesarnya sepanjang sejarah yang berdampak ke 27.000 pekerja. Perusahaan juga membekukan lowongan pekerjaan hingga memangkas biaya lain di unit-unit tertentu.
Dampak PHK dan efisiensi biaya itu pun membuahkan hasil. Pendapatan Amazon naik 13 persen menjadi 143,1 miliar AS atau Rp 2.246 triliun di kuartal tiga alias Q3 2023.
Adapun laba bersih Amazon meningkat tiga kali lipat menjadi 9,9 miliar Dolar AS atau Rp 155,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ramalan Alexa 23 November 2023 Perang Dunia 3, Siapa Dia?
Lebih lanjut Hartmann menjelaskan kalau perusahaan bakal melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memutuskan masa depan divisi Game.
"Perusahaan memutuskan perlu fokus pada upaya dan sumber daya untuk menghadirkan game-game hebat kepada para pemain saat ini dan di masa depan," tandasnya.