Induk Facebook Resmi Balik ke China Usai 14 Tahun Diblokir, Digandeng Tencent

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 12 November 2023 | 19:13 WIB
Induk Facebook Resmi Balik ke China Usai 14 Tahun Diblokir, Digandeng Tencent
Logo Meta. [Noah Berger/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan induk Facebook dan Instagram, Meta resmi kembali ke China usai 14 tahun diblokir. Mereka menembus pasar Tiongkok lewat kerja sama dengan Tencent Holding, perusahaan teknologi asal China.

Namun masuknya Meta ke China bukan berarti menghadirkan aplikasi seperti Facebook, Instagram, atau WhatsApp. Kerja sama keduanya dilakukan demi meluncurkan headset virtual reality (VR).

Mengutip Tech Story, Minggu (12/11/2023), Tencent akan berperan sebagai distributor produk Headset VR buatan Meta di China. Perangkat ini akan dijual mulai akhir tahun 2024 mendatang.

Adapun tujuan Meta kembali ke China karena ingin menyaingi ByteDance, perusahaan induk TikTok. Diketahui ByteDance menjadi salah satu produsen yang menawarkan headset VR yang disebut Pico.

Baca Juga: Usai Game, Tencent Bentangkan Sayap ke Platform Ramah Lingkungan

Disebutkan kalau Meta ingin menciptakan persaingan di China, di mana negara ini memang menantang untuk perusahaan teknologi Barat. Headset Pico buatan ByteDance pun kini menguasai pasar Tiongkok.

Sayang tidak ada informasi soal harga headset VR kolaborasi Meta dan Tencent ini. Keduanya memilih bungkam saat ditanya perihal itu.

Kendati demikian, Meta dilaporkan berencana merilis headset VR yang lebih terjangkau ketimbang produk yang ada saat ini, Quest 3. Namun bocoran lain menyatakan kalau headset VR murah itu juga akan dirilis ke pasar lain, tak cuma China.

Terkait strategi kolaborasi, Meta akan mengambil bagian di penjualan produk (hardware). Sementara Tencent mencari keuntungan dari konten dan layanan (software).

Meski begitu, kesepakatan ini tak mengubah situasi perang dagang antara China dan AS. Pemerintah AS saat ini tengah membatasi ekspor pada teknologi tertentu ke pasar China.

Baca Juga: Viral Ibu-ibu Protes ke Pembeli Supermarket Gegara Bawa Anjing, Troli Langsung Diganti Baru

Dengan demikian Meta harus siap-siap menghadapi risiko geopolitik dan menyesuaikan strateginya demi mempertahankan pasar di China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI