Serangan melalui browser adalah metode utama penyebaran program berbahaya.
Memanfaatkan kerentanan di browser dan pluginnya (drive-by download) dan rekayasa sosial adalah metode yang paling sering digunakan oleh penjahat siber untuk menembus sistem.
Selama kuartal ketiga tahun 2023, produk Kaspersky telah mendeteksi dan menggagalkan sebanyak 12.939.096 insiden lokal di komputer peserta KSN di Indonesia.
Jumlah ini turun 10,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14.481.642 deteksi.
Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut.

Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya.
Secara keseluruhan, 27,6 persen pengguna di dalam negeri diserang oleh ancaman lokal selama periode ini.
Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-62 dunia. Ini perlu menjadi perhatian, seiring dengan penelitian Kaspersky baru-baru ini tentang kampanye yang membahayakan jenis drive USB tertentu.
USB tersebut digunakan untuk menyediakan enkripsi penyimpanan data yang aman, dan bentuk upaya spionase ini menargetkan entitas pemerintah di kawasan Asia-Pasifik (APAC).
Baca Juga: 5 Tips Main Game Online Aman bagi Anak-anak
“Meskipun ada sedikit penurunan dalam jumlah total ancaman lokal dan web yang berhasil diblokir, penting untuk dipahami bahwa ada banyak sekali tren dan teknologi baru yang diadopsi di sini, seperti teknologi AI, Internet of things, dan berbagai kemungkinan lainnya dari perkembangan digitalisasi," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.