Suara.com - Platform Non Fungible Token (NFT) OpenSea mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke karyawannya. PHK OpenSea ini berlaku per 3 November 2023 kemarin.
Ini bukan kali pertama OpenSea PHK karyawannya. Juli 2022 lalu, perusahaan sudah memecat 20 persen karyawan dengan alasan pasar Kripto mulai lesu.
Salah satu pendiri sekaligus CEO OpenSea, Devin Finzer menyatakan kalau kebijakan ini muncul karena mereka akan merilis OpenSea 2.0 dengan tim yang lebih ramping.
“Saat ini, kami membuat perubahan organisasi dan operasional yang signifikan seiring dengan fokus kami dalam membangun versi OpenSea yang lebih gesit, dan pada akhirnya lebih baik," katanya dalam unggahan Twitter alias X, dikutip dari Coin Telegraph, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Khusus Fresh Graduate! Perhatikan 3 Hal Ini Jika Ingin Kerja di Startup
Tak lupa pula dia berterima kasih pada para karyawan OpenSea yang selama ini sudah membantu perusahaan. Finzer memastikan kalau pegawai yang dipecat akan mendapatkan pesangon maupun dukungan non finansial lainnya.
"Kami sangat berterima kasih atas kontribusi mereka yang meninggalkan OpenSea, dan kami mendukung mereka dengan paket kuat yang terdiri dari dukungan finansial dan non-finansial," umbar dia.
Adapun PHK OpenSea ini berdampak pada 50 persen karyawan yang ada di semua divisi. Para manajer kelas menengah yang paling terdampak dengan pengurangan ini.
Namun mereka akan menerima pesangon selama empat bulan, percepatan pemberian ekuitas, dan enam bulan perawatan kesehatan berkelanjutan serta kesehatan mental.
Sekadar informasi, OpenSea diluncurkan pada tahun 2017, yang mana kala itu NFT masih belum populer. Platform ini kemudian sempat melambung tinggi di Indonesia berkat seorang pemuda bernama Ghozali Ghozalu yang menjual NFT.
Baca Juga: Ramai Isu PHK Massal Tenaga Kerja Honorer Usai Jokowi Sahkan UU ASN, MenPANRB Buka Suara
NFT Ghozali, atau yang dikenal sebagai Ghozali Everyday itu menampilkan koleksi swafoto (foto selfie) wajahnya setiap hari sejak usia 18 hingga 22 tahun selama 2017-2021. Nah Ghozali menjual foto-foto tersebut dengan harga 0,001 ETH ($3,25) atau sekitar Rp 45,8 ribu (kurs tahun 2022).
“Ini benar-benar gambar saya berdiri di depan komputer hari demi hari,” tulis Ghozali dalam akun resminya.
Koleksi NFT miliknya cukup diminati dan dengan cara yang unik jadi koleksi meme. Konten miliknya kini sudah terjual sebanyak 194 ETH ($560.000) atau sekitar Rp 8 miliar. (kurs 2022).
Koleksi tersebut telah terjual Ghozali Everyday bahkan menembus 40 besar peringkat volume perdagangan 24 jam OpenSea dengan peningkatan aktivitas 72.000% menurut data dari pasar NFT.