Mantan Karyawan Facebook Kembali Bongkar Masalah Keamanan di Instagram dan Dampak Negatif ke Mental Remaja

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 06 November 2023 | 11:50 WIB
Mantan Karyawan Facebook Kembali Bongkar Masalah Keamanan di Instagram dan Dampak Negatif ke Mental Remaja
Logo Facebook. [Unsplash/Alex Haney]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan karyawan Facebook lainnya mengumumkan tuduhan bahwa perusahaan tersebut gagal bertindak berdasarkan penelitiannya sendiri yang menunjukkan bahwa pengguna muda Instagram mengalami pengalaman buruk di platform tersebut.

Arturo Bejar, mantan karyawan Facebook dan konsultan Instagram, dijadwalkan memberikan kesaksian dalam sidang Komite Kehakiman Senat Selasa, 7 November besok.

Bejar, yang merinci upayanya untuk menyampaikan peringatan secara internal tentang masalah keamanan Instagram kepada The Wall Street Journal, adalah seorang karyawan Facebook antara tahun 2009 dan 2015 dan kembali ke perusahaan tersebut pada tahun 2019 untuk memberi nasihat kepada tim kesejahteraan Instagram.

Dia mengatakan kepada The Journal bahwa penelitian internal menunjukkan bahwa lebih dari 20 persen pengguna berusia di bawah 16 tahun, merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri setelah melihat postingan orang lain.

Baca Juga: Sabar, Meta Janji Bakal Berhenti Paksa Postingan Threads ke Facebook

Selain itu, sebanyak 13 persen mengalami rayuan seksual yang tidak diinginkan dalam tujuh hari terakhir.

Pengungkapan Bejar terjadi dua tahun setelah mantan karyawan Facebook lainnya, Frances Huagen, menyampaikan penelitian internal tentang dampak berbahaya Instagram terhadap kesehatan mental remaja, serta pengungkapan lain tentang keputusan kontroversial di dalam perusahaan.

Ilustrasi remaja sedang menggunakan media sosial di perangkat genggam (Shutterstock).
Ilustrasi remaja sedang menggunakan media sosial di perangkat genggam (Shutterstock).

Segera setelah itu, Instagram menghentikan pengerjaan aplikasi khusus untuk anak-anak dan puluhan negara bagian membuka penyelidikan terhadap perusahaan tersebut.

Pekan lalu, 41 jaksa agung negara bagian menggugat Meta karena “fitur produk yang berbahaya dan manipulatif secara psikologis” yang membahayakan kesehatan mental pengguna termuda.
Menurut The Wall Street Journal dilansir laman Engadget, Senin (6/11/2023), Bejar berkonsultasi dengan pejabat negara mengenai kasus mereka.

“Dari pengungkapan Arturo, kita sekarang tahu bahwa Mark Zuckerberg, Adam Mosseri, dan eksekutif Meta lainnya secara pribadi diperingatkan bahwa jutaan remaja menghadapi intimidasi, materi kelainan pola makan, obat-obatan terlarang, dan eksploitasi seksual, sering kali dalam beberapa menit setelah membuka aplikasi,” ujar Senator Marsha Blackburn dan Richard Blumenthal, di depan Kongres.

Baca Juga: Instagram dan Facebook Kini Bebas Iklan, Tapi Harus Bayar

Mereka menambahkan bahwa daripada mengatasi dampak mematikan ini, Facebook terus menyembunyikan informasi ini dari publik dan pengawasan Kongres.

Perusahaan itu disebutkan, mengabaikan rekomendasi untuk melindungi remaja, menghapuskan alat keselamatan, dan membubarkan tim yang bertanggung jawab atas keselamatan anak-anak.

Meta mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa mereka tidak setuju dengan klaim Bejar bahwa penelitian tentang kesejahteraan tidak ditangani, dan mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah memperkenalkan beberapa pembaruan keselamatan sebagai hasil kerja Bejar dan timnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI