Penjelasan Kominfo soal Pidato Jokowi Bahasa Mandarin: Hoaks, Video Tahun 2015

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 29 Oktober 2023 | 10:45 WIB
Penjelasan Kominfo soal Pidato Jokowi Bahasa Mandarin: Hoaks, Video Tahun 2015
Heboh video Presiden Jokowi pidato Bahasa Mandarin (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan penjelasan soal video pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berbahasa China yang viral di media sosial.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan kalau pidato Jokowi bahasa Mandarin itu adalah hasil editan yang menyesatkan alias hoaks.

“Video yang beredar tersebut disertai narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin’. Itu hasil suntingan yang menyesatkan,” ungkapnya dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/10/2023).

Pria yang akrab disapa Semmy itu menerangkan, hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan kesamaan dengan video yang diunggah oleh kanal YouTube The U.S. - Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015 lalu.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Begini Cara Membuat Poster Film Disney Pakai AI Bing Creator Image

“Secara visual, video tersebut identik, tetapi telah disunting sedemikian rupa yang diduga memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI alias kecerdasan buatan) deepfake," beber dia.

Semmy pun mengungkapkan kalau pidato Jokowi yang asli ada di tautan (link) https://usindo.org/gala/dinner-in-honor-of-president-joko-widodo. Namun di video itu Jokowi tidak menggunakan bahasa Mandarin.

“Ini adalah bentuk disinformasi,” tegasnya.

Lebih lanjut ia berpesan agar masyarakat berhati-hati dalam mendapatkan informasi yang berada di media sosial. Ia mengingatkan publik agar tidak ikut menyebarluaskan konten hoaks atau disinformasi dalam bentuk apapun melalui platform digital.

“Kominfo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi dan/atau diselewengkan, serta selalu merujuk sumber-sumber terpercaya seperti situs pemerintah dan/atau media yang kredibel,” tandasnya.

Baca Juga: Hoaks Pemilu 2024 Meningkat 10 Kali Lipat, Kominfo: Terbanyak di Facebook

Hoaks Pemilu 2024 meningkat 10 kali lipat
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan kalau hoaks soal Pemilihan Umum alias Pemilu 2024 meningkat 10 kali lipat sepanjang Januari hingga 26 Oktober 2023.

Menkominfo memaparkan, sepanjang 2023 ini sudah ada 98 isu hoaks Pemilu. Sementara tahun 2022 lalu hanya ada 10 hoaks.

"Berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat hoaks dibandingkan tahun lalu," ungkap Budi Arie dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/10/2023).

Data dari Kementerian Kominfo sendiri menunjukkan kalau hoaks Pemilu 2024 ini paling banyak ditemukan dari Facebook, aplikasi media sosial yang dimiliki Meta.

"Catatan kami menunjukkan penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform facebook yang Meta kelola. Saat ini kami telah mengajukan take down 454 konten kepada pihak Meta,” beber dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI