Malaysia Ancam Meta dan TikTok yang Dituding Blokir Konten Dukung Palestina

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 26 Oktober 2023 | 19:13 WIB
Malaysia Ancam Meta dan TikTok yang Dituding Blokir Konten Dukung Palestina
Instagram dituding blokir konten-konten pro Palestina. Malaysia meradang. (Unsplash/Solen Feyissa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Malaysia mengancam TikTok dan Meta, perusahaan digital di balik Instagram serta Facebook yang diduga memblokir konten-konten pro Palestina di platform mereka.

Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil, Kamis (26/10/2023), mengatakan akan menindak tegas TikTok dan Meta jika masih terus memblokir konten dukung Palestina.

"Jika masalah ini diabaikan, saya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas," tulis Fahmi di Twitter.

Lebih lanjut Fahmi menerangkan banyak pihak sudah mendesak pemerintah untuk menindak tegas media sosial yang menyensor konten-konten dukung Palestina.

Baca Juga: Bos TikTok Ngotot Ketemu Jokowi, Mau Lobi Izin e-Commerce?

Tudingan terhadap Meta dan TikTok soal sensor konten pro Palestina tidak hanya disampaikan oleh Malaysia.

Diwartakan sebelumnya, beberapa pengguna Instagram Palestina pekan lalu mengeluhkan akun mereka dilabeli sebagai teroris oleh Instagram.

Meta belakangan minta maaf dan menjelaskan bahwa label teroris itu muncul akibat kesalahan penerjemahan bahasa Arab ke Inggris.

Sementara itu artis berdarah Arab Bella Hadid pada 2021 lalu mengeluh konten-kontennya yang menyuarakan perjuangan kemerdekaan Palestina sering diblokir oleh Instagram, sehingga tak bisa dilihat oleh para follower-nya.

Hal sama kini dialami oleh penulis Pakistan, Fatima Bhuto. Ia mengeluh konten-kontennya yang membela Palestina di Instagram diblokir diam-diam. Beberapa follower-nya mengaku tak bisa melihat postingan-postingan tersebut.

Baca Juga: Siapa Adi Sudirja? Pria Kekar yang Sukes Jadi Seleb TikTok dalam Waktu 5 Bulan

Pada 2021 lalu, organisasi Human Rights Watch menuding Instagram sengaja menghapus video, foto dan komentar yang membela Palestina. Sebagai tanggapan, Meta mengatakan konten-konten yang dihapus itu mengandung ujaran dan simbul kebencian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI