Suara.com - Meta diduga sengaja memblokir para pengguna Instagram asal dan pembela Palestina. Tudingan ini kembali mencuat setelah pada pekan lalu beberapa pengguna Instagram Palestina dilabeli sebagai teroris.
Label teroris untuk warga Palestina ini muncul saat media sosial terbelah soal konflik Israel - Hamas di Gaza.
Memang Meta sudah minta maaf atas apa yang disebutnya sebagai kesalahan terjemahan tersebut. Tetapi sejumlah pihak menilai Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu memang menyasar orang-orang dan pembela Palestina.
Label teroris
Sebelumnya pada akhir pekan lalu pengguna Instagram @khanman1996, lewat Twitter dan TikTok, mengeluhkan dirinya dilabeli sebagai teroris oleh Meta.
Ia dalam bio-nya di Instagram menjelaskan dirinya sebagai orang Palestina, menyematkan gambar bendera Palestina dan menuliskan "alhamdulillah" dalam bahasa Arab.
Saat bio itu diterjemahkan, yang muncul malah keterangan "Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang untuk kemerdekaannya."
Dalam unggahannya @khanman1996 mengatakan bukan cuma dirinya yang dilabeli sebagai teroris oleh Instagram. Beberapa rekannya warga Palestina juga mengalami hal yang sama.
Tak lama berselang, Meta minta maaf dan mengatakan sudah mengatasi masalah terjemahan yang keliru tersebut.
Baca Juga: Instagram Uji Coba Feed Khusus Postingan Akun Centang Biru
"Kami minta maaf atas apa yang terjadi," kata perwakilan Meta kepada BBC.