Konflik Israel Palestina, Fitur Google Maps Dimatikan di Jalur Gaza

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 25 Oktober 2023 | 16:38 WIB
Konflik Israel Palestina, Fitur Google Maps Dimatikan di Jalur Gaza
Ilustrasi Google Maps (pixabay/PhotoMIX-Company)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konflik Israel - Palestina ikut berdampak ke para perusahaan teknologi. Raksasa seperti Apple hingga Google ikut membuat kebijakan terbaru buntut konflik tersebut.

Google sendiri memutuskan untuk mematikan fitur lalu lintas live di aplikasi Google Maps khusus wilayah Gaza dan Israel. Juru bicara Google mengatakan kalau kebijakan itu dibuat demi melindungi warga lokal.

"Untuk sementara waktu kami menonaktifkan opsi untuk melihat kondisi lalu lintas secara langsung dan informasi aktivitas sibuk demi mempertimbangkan keselamatan warga lokal," kata juru bicara Google, dikutip dari Engadget, Rabu (25/10/2023).

Sama dengan Google, Apple juga mematikan fitur serupa untuk aplikasi peta buatannya, yang dikenal sebagai Apple Maps.

Baca Juga: Momen Presiden AS Joe Biden Ngaku Zionis Meski Tidak Punya Darah Yahudi

Kendati begitu pengguna Google Maps masih bisa melihat fitur lain seperti kondisi rute hingga estimasi waktu kedatangan (Estimated Time of Arrival alias ETA) untuk melihat kondisi lalu lintas di sekitarnya.

Namun kondisi macet secara real-time tetap tidak bisa dilihat. Tapi belum ada informasi apakah Apple juga melakukan kebijakan serupa untuk layanan peta digitalnya.

Langkah ini dilakukan kedua perusahaan tepat sebelum serangan militer jalur darat Israel ke jalur Gaza. Diketahui Israel bakal mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk merebut wilayah tersebut.

Sumber lain dari Bloomberg menyebut kalau Google mematikan fitur di Google Maps itu atas dasar dari perintah pasukan Israel. Dugaannya, fitur lalu lintas real-time itu dapat memberitahu pergerakan pasukannya kepada Hamas, lawan dari Israel.

Ini bukan kali pertama Google mematikan fitur di aplikasinya gegara konflik. Sebelumnya mereka sudah melakukan di tahun 2022, di mana lalu lintas real-time wilayah Ukraina tidak bisa diakses.

Baca Juga: Capres Prabowo Ajak Pendukungnya Berdoa untuk Rakyat Palestina

Alasannya pun sama. Google ingin melindungi warga lokal dari gempuran pasukan Rusia yang invasi ke Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI