Suara.com - Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Fadhilah Mathar mengungkapkan operasional Satelit Republik Indonesia-1 atau satelit Satria-1 hanya akan fokus melayani 37.000 titik fasilitas publik di Indonesia.
Fadhilah, yang dilantik jadi Dirut Bakti pada Agustus kemarin itu mengatakan jumlah itu turun dari target semula yakni 150.000 titik.
"Untuk 2023-2024, kami fokus di 37.000 titik layanan publik," kata Fadhilah, di Kantor Bakti Kementerian Kominfo, Jakarta Selatan, Selasa.
Rencana awal Satria-1 diproyeksikan dapat menghadirkan layanan internet untuk 150.000 titik fasilitas publik. Namun, jelang peluncurannya pada Juni 2023, jumlah layanannya turun menjadi 50.000 titik.
Setelah adanya diskusi dengan lintas kementerian teknis dan pemerintah daerah yang akan menerima layanan Satria-1 didapati bahwa hasil kapasitas satelit itu ternyata hanya bisa optimal untuk 37.000 titik.
Hal itu disebabkan karena aplikasi yang akan digunakan untuk setiap fasilitas publik rupanya memakan bandwith atau kapasitas internet yang cukup besar.
"Sehingga kami direksi memutuskan bahwa untuk SATRIA-1 kami mementingkan penggunaan aplikasi dari kementerian sektor prioritas sehingga jumlah coverage layanannya berkurang karena kami mau tingkatkan bandwith untuk pengunaan aplikasi yang optimal," kata Fadhilah.
Untuk 2023, Bakti Kementerian Kominfo mengupayakan pembangunan fasilitas untuk menerima akses internet dari Satria-1 akan dilakukan di 10.000 titik terlebih dahulu.
Adapun sektor yang paling diutamakan dalam pembangunan fasilitas tersebut ialah sektor pendidikan dan kesehatan dan sisanya ditujukan untuk sektor lainnya.
Baca Juga: Fadhilah Mathar Resmi Jadi Dirut BAKTI Kominfo, Pernah Dicekal di Kasus Korupsi BTS 4G
"Kami sudah melakukan identifikasi. Jadi nanti untuk sektor pendidikan proporsinya sekitar 60 persen, sektor kesehatan 30 persen, dan sisanya dibangun untuk pemerintah desa, pos perbatasan, dan pos keamanan. Itu rincian untuk yang dibangun di 2023 dengan jumlah 10 ribu titik," ujarnya.
Hingga Oktober 2023, Satria-1 masih dalam perjalanan menuju orbitnya di 146 Bujur Timur (BT). Satelit itu akan mulai beroperasi di awal 2024.