Suara.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) buka suara soal isu Satelit Starlink milik Elon Musk yang dirumorkan masuk ke Indonesia.
Direktur Infrastruktur Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI Kominfo, Danny Januar Ismawan mengatakan tidak masalah Starlink masuk ke Indonesia asal memberi manfaat lebih baik untuk negara.
"Kami dari BAKTI selalu mengedepankan teknologi netral. Siapa pun opsi yang memberikan manfaat lebih baik bagi negara tentu kami pertimbangkan," ungkapnya saat konferensi pers di Kantor BAKTI Kominfo di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Kendati begitu, Danny menyebut kalau Satelit Starlink masih terus dikaji di tatanan regulasi. Maka dari itu dirinya masih menunggu soal kemungkinan tersebut.
"Pertanyaan besarnya, Starlink masih digodok di tatanan regulasi ya. Jadi kami masih menunggu," lanjut dia.
Ia pun menegaskan kalau kemungkinan Satelit Starlink masuk Indonesia tetap masih dipertimbangkan. Lebih lagi Danny menilai kalau satelit milik Elon Musk tersebut lebih kompetitif ketimbang layanan lain.
"Tapi kami prinsipnya saat ini sebagai fungsi seluler backhaul memang menjadi pertimbangkan kami, karena dari sisi efisiensi anggaran sangat kompetitif ya Starlink dengan solusi lainnya," pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan kalau satelit Starlink harus mengikuti hukum yang berlaku apabila ingin masuk ke Indonesia.
Hal ini dia sampaikan dalam acara Launching Literasi Digital Keluarga Besar TNI yang dihadirkan oleh jajaran Dharma Pertiwi TNI di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).
Baca Juga: Efek Kasus Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, Pembangunan 7.904 Menara Dikurangi Jadi 5.618
"Pokoknya Starlink itu harus mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia," kata Budi Arie saat disinggung nasib satelit milik Elon Musk apabila ingin masuk ke Tanah Air.