6 Mitos Gunung Slamet, Benarkah Jika Meletus Bisa Membelah Pulau Jawa?

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 13:05 WIB
6 Mitos Gunung Slamet, Benarkah Jika Meletus Bisa Membelah Pulau Jawa?
Semburan lava pijar kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/9). Dalam sepekan terakhir Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat akitivitas gempa tremor terus menerus yang ditandai dengan semburan lava pijar tanpa henti pada kawah Gunung Slamet. [Antara/Idhad Zakaria] - ilustrasi 6 Mitos Gunung Slamet, Benarkah Jika Meletus Bisa Membelah Pulau Jawa?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak awal bulan September tahun ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan kenaikan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet. Warga sekitar tampaknya cukup khawatir, terlebih ada berbagai mitos gunung Slamet jika meletus.

Sampai saat ini berdasarkan press rilis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 19 Oktober 2023, Gunung Slamet berada di Level II atau Waspada. Sebelumnya, sudah cukup lama gunung setinggi 3.432 meter ini berstatus Level 1 atau normal.

Mitos Gunung Slamet

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa mitos tentang Gunung Slamet yang sudah cukup lama beredar.

1. Dapat membelah pulau Jawa

Salah satu mitos paling populer dari Gunung Slamet adalah bagaimana gunung ini bisa membelah Pulau Jawa menjadi dua bagian dengan ledakannya.

Namun, masyarakat di sekitar yakin bahwa Gunung Slamet tidak akan meletus besar karena sesuai namanya Slamet yang berarti selamat.

Nama ini sendiri dipercaya merupakan sebuah doa semoga Gunung Slamet memberi keselamatan bagi warga sekitar.

2. Mitos Pos Samarantu

Baca Juga: Mahasiswa Unsoed Meninggal saat Mendaki Gunung Slamet, Ini Kronologinya

Pos Samarantu adalah pos peristirahatan yang terletak di jalur pendakian Gunung Slamet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI