Menkominfo Budi Arie: Semua Serba Cepat, Urus KTP Biasa Seminggu Sekarang Cuma Semenit

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 19 Oktober 2023 | 13:19 WIB
Menkominfo Budi Arie: Semua Serba Cepat, Urus KTP Biasa Seminggu Sekarang Cuma Semenit
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di acara Launching Literasi Digital Keluarga Besar TNI yang dihadirkan oleh jajaran Dharma Pertiwi TNI di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menerangkan kalau zaman saat ini semua jadi lebih cepat. Dicontohkan dia, urus Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sebelumnya perlu waktu seminggu kini bisa selesai hanya dalam satu menit.

Hal ini dia sampaikan dalam acara Launching Literasi Digital Keluarga Besar TNI yang dihadirkan oleh jajaran Dharma Pertiwi TNI di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

"Digitalisasi ini semuanya serba cepat. Mengurus KTP yang biasa satu minggu, sekarang cuma satu menit. Apapun serba cepat," kata Budi Arie dalam sambutannya.

Ia menerangkan, saat ini orang Indonesia bisa menghabiskan 3 jam 55 menit per hari untuk menggunakan media sosial.

Baca Juga: Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara, Vadel Badjideh Pasrah Diputusin Lolly: Kamu Bisa Cari yang Lain

"Bayangkan, menggunakan sosial media 3 jam 55 menit alias hampir 4 jam sehari. Dan ternyata hampir tiga jamnya digunakan untuk sosial media seperti menonton YouTube," lanjut dia.

Selain itu, Budi Arie menerangkan kalau jumlah pengguna internet di dunia telah mencapai 5,16 miliar orang di 2022. Sementara di Indonesia, penetrasi internet sudah mencakup 78 persen jumlah penduduk di Indonesia.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di acara Launching Literasi Digital Keluarga Besar TNI yang dihadirkan oleh jajaran Dharma Pertiwi TNI di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di acara Launching Literasi Digital Keluarga Besar TNI yang dihadirkan oleh jajaran Dharma Pertiwi TNI di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

Kendati begitu, Menkominfo juga menyebut kalau era serba cepat ini juga menimbulkan risiko seperti banyaknya konten negatif yang mencakup pornografi, perjudian, radikalisme, terorisme, SARA, penipuan, hingga persebaran hoaks.

"Risiko utama di era serba yang saat ini disebabkan karena derasnya persebaran informasi, yang cepat yang sayangnya tidak hanya dipenuhi oleh informasi yang positif, namun juga negatif," imbuhnya.

Maka dari itu, Kementerian Kominfo menggalakkan program literasi digital pada para istri-istri TNI yang tergabung di Dharma Wanita. Ia menjelaskan kalau itu adalah upayanya untuk mendorong akses internet yang lebih bermanfaat dan produktif bagi masyarakat.

Baca Juga: Ngaku Tak Nyaman Diberi Duit Insentif, Johnny Plate Tepis Ucapan Eks Jubir Kominfo: Anda jadikan Menteri Tempat Sampah!

"Kolaborasi dalam kegiatan literasi digital menjadi kunci untuk kemampuan masyarakat dalam mengoptimalkan pemanfaatan internet secara positif, khususnya dalam kegiatan ekonomi digital serta mencegah penyebaran konten negatif," paparnya.

"Oleh karenanya, Gerakan Nasional Literasi Digital ini memfasilitasi beragam kegiatan literasi terkait digital parenting," lanjut dia.

Program Literasi Digital Kominfo
Budi Arie menerangkan, dari total 215 juta pengguna internet di Indonesia, kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital hingga 16 Oktober 2023 baru melakukan literasi kepada 23,75 juta peserta.

Ilustrasi literasi digital. [Dok.Istimewa]
Ilustrasi literasi digital. [Dok.Istimewa]

"Karenanya, kolaborasi dengan berbagai pihak untuk upaya literasi digital nasional menjadi penting untuk dilakukan, termasuk oleh Keluarga Besar TNI yang tersebar di seluruh penjuru negeri," ungkapnya.

Ia memaparkan, Kementerian Kominfo terus mengupayakan program-program literasi digital, termasuk kepada sektor pemerintahan hingga TNI/Polri. Lebih lagi beberapa isu seperti radikalisme, terorisme, hoaks dan emerging technology makin terus menjadi fokus mereka.

"Kolaborasi yang kami lakukan bersama TNI tidak hanya sekadar meningkatkan pemahaman keluarga besar TNI pada isu-isu digital, namun juga membuka peluang keluarga TNI untuk menjadi penggiat literasi digital nasional," urai dia.

Dengan itu dia berharap kalau kolaborasi dengan keluarga TNI ini dapat menjadi corong amplifikasi upaya literasi digital nasional yang dapat merambah seluruh pelosok negeri.

"Sehingga harapannya semakin banyak konten-konten bermuatan positif yang mengandung unsur toleransi, nasionalisme dan edukasi yang diproduksi untuk Indonesia yang makin cakap, makin digital," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI