Suara.com - Perkembangan telekomunikasi telah mengarah pada konvergensi teknologi yang dimulai telepon seluler (ponsel), yaitu alat komunikasi dua arah sebagai pelengkap telepon kabel. Seiring perjalanan waktu, ponsel memiliki kemampuan yang lebih luas, dimulai dari berkirim pesan teks, mengakses internet, membuat dokumentasi foto atau video singkat, hingga dipakai untuk transaksi aneka pembayaran.
Hal itu membuat pengguna ponsel terhubung dengan dunia digital dengan mudah. Saat ini, telekomunikasi menjadi tulang punggung dunia digital yang mengubah cara kita berkomunikasi, belajar, bekerja, dan berbisnis.
Di balik itu, sebagai pengguna juga harus hati-hati dengan keamanan siber, dan pelaku usaha juga sangat memperhatikan soal keamanan siber.
Telekomunikasi juga membuka pintu untuk peluang tidak terbatas dalam dunia bisnis, termasuk di dalamnya adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Jaringan telekomunikasi ini bisa menjual produk dan jasa, tidak hanya untuk pasar lokal, tetapi dapat menjangkau ke banyak negara, termasuk mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan mereka, mengelola rantai pasokan, dan bahkan merekrut tenaga kerja.
Baca Juga: TelkomGroup Siapkan Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi Berkapasitas Total 41,1 Gbps
Manfaat jaringan telekomunikasi, satu diantaranya adalah e-commerce. Melalui platform e-commerce, perusahaan dapat menjual produk mereka ke seluruh dunia tanpa harus memiliki toko fisik di setiap lokasi.
Mereka dapat menggunakan telekomunikasi untuk mengelola pesanan, pembayaran, dan mengirimkan produk kepada pelanggan mereka dengan efisien.
Berikut sejumlah dukungan Indosat untuk mewujudkan Indonesia melek digital:
Dukung UMKM Indonesia
Terkait dengan dunia bisnis ini, Indosat juga melakukan kemitraan untuk menunjang operasional bisnis UMKM Indonesia. Indosat bermitra dengan YOOV, yakni perusahaan teknologi untuk pengembangan sistem manajemen korporat dari berbagai industri dan skala.
Baca Juga: Strategi Telkom Kuasai Pasar Telekomunikasi Indonesia
YOOV bermitra dengan Indosat Digital Ecosystem (IDE) dari Indosat Business dalam memberikan solusi inovatif, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan penunjang operasional bisnis UMKM Indonesia.
YOOY memperkenalkan software komprehensif bagi pasar di Indonesia, yang terdiri dari sistem manajemen sumber daya manusia, YOOV WORK dan sistem operasional bisnis, YOOV Lancode. Dengan solusi ini, UMKM Indonesia dapat melakukan operasional bisnis secara mudah, meningkatkan efisiensi, dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Pushpendra Kumar, SVP–Head of SMB Business Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan, kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa Indosat mendukung kemajuan UMKM Indonesia, karena hal ini memberikan kemudahan bagi UMKM Indonesia.
Sebelumnya untuk mendukung UMKM Indonesia, Indosat bersama Kadin mengadakan IDCamp X untuk talenta digital bagi menerima beasiswa IDCamp X Kadin tingkat dasar, pemula, maupun menengah dapat mengikuti dan menerapkan keterampilan mereka dalam mengembangkan sistem yang bermanfaat bagi sektor pertanian, perikanan, serta UMKM Indonesia.
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dan berkontribusi dalam struktur usaha Indonesia serta menyerap 97 persen tenaga kerja.
Dukung Dunia Pendidikan
Saat ini, dunia pendidikan juga tidak bisa lepas dari telekomunikasi. Segala kebutuhan terkait dengan dunia pendidikan seperti buku digital, pembelajaran online, hingga pelatihan atau webinar bisa dilakukan dengan mudah berkat telekomunikasi.
Saat pandemi Covid-19, semua kegiatan terhenti. Hal ini juga berdampak terhadap dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar berubah total, dari tatap muka menjadi melalui jarak jauh yang umumnya menggunakan aplikasi untuk kegiatan belajar mengajar.
Tetapi bagi Indosat, untuk dunia pendidikan tidak hanya terbatas pada penyediaan sarana dan pendukung kegiatan pendidikan. Indosat juga mengadakan pendampingan bagi penyandang disabilitas dengan semangat teknologi digital yang inklusif, terbuka untuk semua orang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Pelatihan ini merupakan program pelatihan coding secara online untuk meningkatkan kompetensi dan memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia menuju era ekonomi digital. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung rencana pemerintah dalam menyiapkan talenta digital yang siap bersaing di era ekonomi digital.
Berdasarkan data World Bank, Indonesia saat ini memerlukan 9 juta talenta digital hingga 2030. Dengan demikian, diperlukan 600.000 talenta digital per tahun dengan kebutuhan programming/coding sebagai salah satu kompetensi utama yang harus dipenuhi.
Program ini memiliki delapan alur belajar, diantaranya Android Developer, Front-End Web Developer, iOS Developer, Machine Learning Developer, Back-End Developer, Multi Platform Apps Developer, React Web Developer, dan DevOps Engineer.
Dukung Pengetahuan tentang Keamanan Siber
Meskipun telekomunikasi telah membawa banyak keuntungan, keamanan juga menjadi masalah penting. Pengguna harus bisa memastikan bahwa data pribadi aman saat berkomunikasi dan bertransaksi secara online.
Inilah sebabnya mengapa keamanan siber menjadi topik yang semakin relevan dalam dunia digital.
Indosat juga sangat memperhatikan hal ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pelatihan keamanan siber di Indonesia.
Baru-baru ini, Indosat meluncurkan IDCamp 2023 dengan dua kelas baru dan program untuk para alumninya. Kedua kelas tersebut menjawab tingginya kebutuhan talenta digital Indonesia dengan keahlian data science dan cybersecurity.
Indonesia baru mampu menghasilkan sekitar 100.000-200.000 talenta digital per tahun. Angka ini masih tergolong sedikit jika mengacu pada data tentang pemenuhan kebutuhan 9 juta talenta digital pada 2030 dengan rata-rata kebutuhan 600.000 talenta per tahunnya.
Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan, Indosat terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia lewat program IDCamp.
Tahun ini, kelas baru yang sesuai dengan kebutuhan dan tren telah ditambahkan, termasuk program alumni untuk memberikan manfaat lebih dari 180.000 peserta IDCamp sebelumnya.
Materi IDCamp 2023 memiliki delapan alur pembelajaran, yakni Developer untuk Android, Front-End Web, Machine Learning, Back-End, Multiplatform App, React, DevOps Engineer, serta Data Scientist.
Program ini membutuhkan waktu penyelesaian studi selama 3-4 bulan. Seluruh alur pembelajaran akan dimulai dari tingkat dasar (basic) dan pemula (beginner), menengah (intermediate), hingga profesional (expert). Selain itu, IDCamp juga menyediakan kelas Cybersecurity yang akan dibuka pada November 2023.
Menurut data, nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai angka Rp1.408 triliun pada 2022. Nilai ini diperkirakan melonjak menjadi Rp3.216 triliun pada 2027.
Kondisi ini menjadi peluang yang baik bagi para developer muda yang produktif, sekaligus mampu menciptakan solusi kreatif yang dibutuhkan oleh masyarakat dan pada akhirnya berkontribusi pada ekonomi digital Indonesia.
Pada 2022, sebanyak 71.808 peserta lulus program IDCamp 2022. Sejak tahun 2019 hingga 2022, IDCamp telah memberikan pelatihan kepada 182.513 peserta, diantaranya pada 37.224 developer perempuan dan 2.200 developer penyandang disabilitas.
Hingga kini, terdapat sebanyak 1.391 developer yang telah terjun ke industri terkait dan juga ada sebanyak 578 guru yang telah merasakan manfaat dari program tersebut.