Suara.com - Xiaomi baru saja memperkenalkan Xiaomi 13T di Indonesia. Perangkat ini adalah HP Xiaomi pertama yang merupakan hasil kerja sama dengan Leica, perusahaan kamera asal Jerman.
Sebenarnya ponsel Xiaomi hasil kerja sama Leica lainnya juga ada di seri Xiaomi 13 dan Xiaomi 12S Ultra. Namun perusahaan lebih memilih debut lewat Xiaomi 13T ketimbang Xiaomi 13.
Product Marketing Manager Xiaomi Indonesia, Calvin Nobel mengungkapkan alasan kenapa memilih luncurkan Xiaomi 13T. Menurutnya, ponsel adalah pilihan yang tepat untuk dijual ke Indonesia.
"Karena balik lagi ke visi utama kami, kami ingin menghadirkan inovasi untuk semua orang. Makanya itu kami membawa Leica experience ke Xiaomi T series untuk bisa menjangkau lebih banyak orang. (Konsumen) bisa dapatkan experience fotonya, kameranya, dan lainnya," ungkap Calvin saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Corporate and Media Relation Lead Xiaomi Indonesia, Panji Pratama juga mengatakan hal serupa. Ia menilai kalau alasan Xiaomi 13T masuk ke Indonesia dilakukan untuk memperkenalkan produk Leica ke konsumen Tanah Air.
"Kami memasukkan Xiaomi 13T sebagai pengenalan Leica experience ke masyarakat Indonesia," imbuhnya di sesi terpisah.
![Spesifikasi dan harga Xiaomi 13T yang resmi meluncur di Indonesia. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/03/10410-xiaomi-13t.jpg)
Panji menegaskan kalau alasan Xiaomi 13 absen di Indonesia dan langsung loncat ke Xiaomi 13T adalah keputusan perusahaan.
"Lebih ke internal decision ya pemilihan produk, berdasarkan bisnis. Kalau gue bisa bilang, ini adalah keputusan bisnis yang diambil sama Xiaomi Indonesia untuk mengenalkan 13T sebagai produk Leica," beber dia.
Aturan TKDN bukan faktor
Sebelumnya aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian disebut menjadi faktor utama kenapa ponsel flagship, termasuk Xiaomi 13, tidak masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Xiaomi Smart Watch 2 Pro dan Xiaomi Smart Band 8 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harga serta Fiturnya
Hal ini dilontarkan oleh pegiat gadget Herry SW. Lewat akun Twitter dia mengatakan kalau pemerintah meminta para produsen bahwa mulai tahun 2023 semua ponsel flagship harus dirakit di Indonesia.