Suara.com - PT. LG Electronics Indonesia (LG) mengumumkan keberhasilan perangkat pendingin ruangan (air conditioner – AC) terbarunya, LG Dualcool New Eco, dalam meraih Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 26,31 persen.
“Peningkatan nilai TKDN ini memberi kebanggaan tersendiri karena sekaligus menjadi representasi dukungan LG pada kebijakan pemerintah Indonesia untuk terus memperbesar kandungan dalam negeri,” ujar Mike Kim, Product Director of Air Solution for LG Electronics Indonesia.
Terkait dengan produksi AC didalam negeri, LG tercatat telah memiliki dan memusatkannya pada fasilitas produksinya yang berada di kawasan Legok Tangerang.
Selain kategori AC inverter LG Dualcool, pabrik yang sama juga akan menjadi tempat produksi bagi AC LG tipe standard model terbaru dengan berbagai kapasitas pendinginan.
Lebih lanjut dikatakan Mike Kim, LG telah melakukan proses produksi bagi seri AC LG Dualcool Eco sebagai generasi pendahulunya di fasilitas produksinya di kawasan Legok, Tangerang.
Produksi dalam negeri ini membuat keseluruhan seri AC LG Dualcool Eco yang memiliki kapasitas pendinginan dari ½ PK hingga 2 PK ini memiliki rentang nilai TKDN dari 9,61 persen hingga 23,66 persen.
Sejalan komitmen LG untuk meningkatkan nilai TKDN, saat ini rentang keseluruhan seri AC LG Dualcool New Eco yang hadir sebagai pembaharunya mulai dari 21,63 persen hingga 26,31 persen yang menjadi nilai TKDN bagi AC LG Dualcool New Eco untuk kapasitas ½ PK.
“Semakin tinggi dan sekaligus semakin dekatnya rentang keseluruhan nilai TKDN bagi seri AC LG Dualcool New Eco ini menunjukkan LG tak hanya mengandalkan proses produksi di dalam negeri. Namun pula terus berupaya memperbesar kandungan komponen lokal tanpa mengurangi kualitas dan performanya,” ujar Mike Kim.
Terkait performanya sendiri, Mike Kim menyatakan, mendampingi teknologi inverter yang terbukti hemat listrik sebagai basisnya, AC LG Dualcool New Eco ini hadir dengan membawa keistimewaan pada kesenyapan sepanjang pengoperasian.
Baca Juga: LG Perluas Kecerdasan Buatan pada Mesin Cuci, Luncurkan Top Loading AI DD
Inovasi LG pada perangkat motor dan kompresor seri AC LG New Eco ini membuatnya memiliki tingkat kebisingan hanya mencapai 18 decibel.
Sebagai pembanding, tingkat kebisingan ini terhitung hanya separuh dari tingkat kebisingan sebuah ruang perpustakaan yang tenang yang memiliki tingkat kebisingan rata-rata setinggi 36 decibel.
Meski hadir sebagai varian AC inverter kelas terjangkau yang tersirat kuat dari namanya, AC LG Dualcool New Eco hadir dengan membawa kelengkapan fitur Watt Control.
Fitur ini mendapat reputasi baik dari generasi AC LG Dual Cool karena keberadaannya yang membuat pengguna dapat memilih untuk mengaktifkan AC dengan daya listrik lebih rendah dari kebutuhan normalnya.
Terdapat empat pengaturan daya listrik mulai dari 100 persen, 80 persen, 60 persen hingga
40 persen.
“Fitur pengaturan daya listrik ini memberi kenyamanan pengguna karena memungkinkannya untuk lebih menghemat listrik sesuai kebutuhan dengan tanpa mengorbankan kenyamanan,” ujar Abhinyano, Head of Product Marketing RAC LG Electronics Indonesia.
Ia mencontohkan, setidaknya penggunaan fitur untuk menurunkan tingkat kebutuhan daya listrik ini akan berguna pada dua kondisi berbeda.
Saat suhu lingkungan sekitar cenderung dingin seperti malam hari atau saat terdapat kebutuhan untuk menggunakan lebih banyak perangkat elektronik lain tanpa harus mematikan AC.
Sementara pada bagian lain, LG menyematkan fitur Auto Cleaning. Sesuai namanya, ini merupakan inovasi LG untuk pembersihan otomatis yang bekerja mengeringkan embun dalam unit AC LG New Eco.
Selain untuk menjaga performa kinerjanya, pengeringan embun ini juga memiliki manfaat mencegah kemungkinan tumbuhnya jamur dan bakteri yang pada gilirannya akan dapat mengganggu kesehatan pengguna saat tercampur bersama dalam sirkulasi udara yang dihasilkan.
“Produksi dalam negeri serta kepemilikan kandungan lokal tinggi yang hadir dengan berbagai inovasi, membuat AC LG Dualcool New Eco menjadi solusi AC hemat listrik yang membanggakan dengan tanpa mesti khawatir mengenai kebutuhan perawatan maupun perbaikan,” pungkasi Mike Kim.