Suara.com - Google mengumumkan kontrol baru dalam file pengindeksan robots.txt, memungkinkan penerbit memutuskan apakah konten mereka akan "membantu meningkatkan API generatif Bard dan Vertex AI, termasuk model generasi mendatang yang mendukung produk tersebut."
Kontrolnya adalah crawler yang disebut Google-Extended, dan penerbit dapat menambahkannya ke file di dokumentasi situs mereka untuk memberi tahu Google agar tidak menggunakannya untuk kedua API tersebut.
Wakil presiden "Trust" Danielle Romain mengatakan, dirinya mendengar dari penerbit web bahwa mereka menginginkan pilihan dan kontrol yang lebih besar atas bagaimana konten mereka digunakan untuk kasus penggunaan AI generatif yang sedang berkembang.
"Google-Extend merupakan langkah penting dalam memberikan transparansi dan kontrol yang kami percaya harus disediakan oleh semua penyedia model AI," ujarnya dilansir laman Engadget, Minggu (1/10/2023).
Baca Juga: Biodata Nadia Omara: YouTuber Konten Horor yang Namanya Sering Disebut Warganet Jadi Jokes
Seiring dengan meningkatnya prevalensi chatbot AI generatif dan semakin terintegrasi ke dalam hasil pencarian, cara konten dicerna oleh hal-hal seperti Bard dan Bing AI telah menjadi perhatian penerbit.
Meskipun sistem tersebut mungkin mengutip sumbernya, mereka mengumpulkan informasi yang berasal dari berbagai situs web dan menyajikannya kepada pengguna dalam percakapan.
Hal ini mungkin secara drastis mengurangi jumlah lalu lintas yang menuju ke masing-masing outlet, yang kemudian akan berdampak signifikan pada hal-hal seperti pendapatan iklan dan keseluruhan model bisnis.
Google mengatakan bahwa dalam hal pelatihan model AI, penolakan akan berlaku untuk model generasi berikutnya untuk Bard dan Vertex AI.
Penerbit yang ingin menyembunyikan kontennya dari hal-hal seperti Search Generative Experience (SGE), harus terus menggunakan agen pengguna Googlebot dan tag meta NOINDEX di dokumen robots.txt untuk melakukannya.
Baca Juga: Jodie MotoVlog, Touring Keliling Eropa untuk Membangun Sekolah di Indonesia Timur
Romain menyatakan bahwa seiring dengan berkembangnya aplikasi AI, penerbit web akan menghadapi semakin kompleksnya pengelolaan berbagai penggunaan dalam skala besar.
Tahun ini terjadi ledakan besar dalam pengembangan alat berbasis AI generatif, dan seiring dengan semakin banyaknya orang yang menemukan konten melalui penelusuran, kondisi internet tampaknya akan mengalami perubahan besar.
Penambahan kontrol ini oleh Google tidak hanya tepat waktu, namun juga menunjukkan bahwa Google memikirkan dampak produknya terhadap web.