Suara.com - General Manager Kaspersky di Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong menyebut pengamanan data saat pemilihan umum (pemilu) menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, disaat itulah penjahat siber bermunculan.
Tidak hanya di Indonesia melainkan juga di seluruh dunia. Sebab, dari pemilu tersebut akan mudah didapat data para pemilih yang disimpan.
Yeo Siang Tiong menyebut kumpulan data itu menjadi target empuk penjahat siber. Oleh sebab itu, butuh langkah yang tepat agar tidak ada kebocoran data terjadi.
Yeo Siang Tiong pun memberikan masukan agar kebocoran data di pemilu tidak terjadi. Salah satunya adalah kesadaran dari diri masing-masing untuk lebih berhati-hati.
Baca Juga: Kejahatan Siber Sasar Mobile Banking di Indonesia, Berikut Tips dari Kaspersky Agar Tidak Tertipu
"Tidak berhenti hanya dengan membuat kata sandi yang kuat dan mengubahnya secara rutin,” kata Yeo Siang Tiong saat berbincang dengan awak media termasuk Suara.com di sela acara Cyber Security Weekend tahunan dengan media dari Asia Pasifik (APAC) di Bali, belum lama ini.
Ia melanjutkan informasi pribadi yang ada dalam sebuah data online sangat penting. Inilah yang paling rentan diincar penjahat di dunia maya termasuk dari pemilu nanti.
Terakhir, harus dibuat solusi keamanan di semua perangkat seperti tablet, ponsel, dan komputer. Nah, dari sana mungkin bisa terdeteksi adanya serangan kejahatan di dunia maya.
"Semua informasi ini dapat digunakan oleh penjahat dunia maya untuk membangun citra Anda," pungkas Yeo Siang Tiong.
Baca Juga: Kaspersky Tekankan Imunitas Siber untuk Hadapi Ancaman di Tengah Perkembangan AI