Suara.com - Di Indonesia beberapa waktu lalu ramai mengenai kasus kejahatan siber yang mengincar aplikasi mobile banking beberapa bank Indonesia.
General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong membagikan tips agar tidak ada masyarakat yang tertipu.
Yeo Siang Tiong menjelaskan biasanya kejahatan tersebut berawal dari sebuah pesan melalui WhatsApp.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat terlebih dahulu pelajari dari mana pesan tersebut berasal.
Baca Juga: Kaspersky Tekankan Imunitas Siber untuk Hadapi Ancaman di Tengah Perkembangan AI
"Itu masalahnya. Jadi pesan WhatsApp apa pun dari siapa pun yang dilihat mungkin tidak sesuai dengan apa yang dikira. Jadi itulah hal mendasar yang perlu dipahami banyak orang," kata Yeo Siang Tiong saat bincang dengan awak media termasuk Suara.com dalam acara Cyber Security Weekend tahunan dengan media dari Asia Pasifik (APAC) di Bali, belum lama ini.
Lebih lanjut, Yeo Siang Tiong meminta agar tidak mempercayai apapun pesan mencurigakan. Apalagi, ada sebuah perintah klik sebuah tautan jangan mengikutinya.
"Biasanya yang palsu akan mendorong Anda untuk mengklik tautannya. Jangan pergi dan klik tautan apa pun," sambungnya.
Yeo Siang Tiong menjelaskan, penipuan dengan metode tersebut sulit diantisipasi. Namun, hal tersebut bisa dikurangi.
"Tidak bisa (dihentikan) karena itu datang dari mana-mana. Jadi hanya ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Nomor satu, pada tingkat seseorang, jangan mengklik apa pun, jangan percaya apa pun yang Anda lihat," jelasnya.
Baca Juga: Kaspersky: Penjahat Siber Mulai Manfaatkan AI, Sukar Terdeteksi
"Apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan telekomunikasi itu untuk menguranginya, tidak berhenti, menguranginya secara kolektif," pungkasnya.