Kaspersky Ungkap Cara Penjahat Siber Memanfaatkan AI untuk Serangan APT

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 30 Agustus 2023 | 13:48 WIB
Kaspersky Ungkap Cara Penjahat Siber Memanfaatkan AI untuk Serangan APT
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada beberapa laporan tentang bagaimana manusia dapat mengelabui ChatGPT untuk menulis malware, namun kemungkinan penerapan Kecerdasan Buatan (AI) dalam serangan siber lebih dari
sekadar membuat skrip perangkat lunak berbahaya.

Kaspersky, perusahaan keamanan siber global, mengungkapkan bahwa jaringan mesin pintar ini dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber dalam setiap tahap serangan canggih.

Noushin Shabab, Peneliti Keamanan Senior untuk Tim Peneliti dan Analisis Global Asia Pasifik (Global Research and Analysis Team/ GReAT), mengungkapkan bagaimana AI dapat membantu bahkan untuk Advanced Persistent Threat (APT), yaitu jenis serangan online yang bertarget dan canggih.

“Di luar pengembangan malware, AI dapat digunakan dalam berbagai tahap serangan siber yang canggih," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (30/8/2023).

Saat ini, dia menambahkan, aktor APT menggabungkan teknik canggih untuk menghindari deteksi dan metode diam-diam untuk mengukuhkan pertahanan mereka.

"Perkembangan AI baru dapat membantu penjahat siber dari tahap pengintaian hingga eksfiltrasi data,” ujarnya.

ilustrasi ChatGPT. (Unsplash/Mojahid Mottakin)
ilustrasi ChatGPT. (Unsplash/Mojahid Mottakin)

Seperti namanya "advanced/berkelanjutan", APT menggunakan teknik peretasan yang terus menerus, canggih dan bersifat rahasia, untuk mendapatkan akses menuju sistem dan tetap berada di dalamnya untuk jangka waktu yang lama, dengan potensi kerusakan.

Salah satu karakteristik utama serangan APT adalah mendapatkan akses berkelanjutan ke sistem.

Peretas mencapai hal ini dalam serangkaian tahap serangan termasuk pengintaian (mengumpulkan informasi tentang target, sistemnya, dan potensi kerentanan), pengembangan sumber daya, eksekusi, dan penyelundupan data.

Baca Juga: Kaspersky Tekankan Imunitas Siber untuk Hadapi Ancaman di Tengah Perkembangan AI

Shabab mengatakan bahwa saat ini, setidaknya ada 14 grup APT aktif yang beroperasi di Asia Pasifik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI