Layanan 3G Disuntik Mati, XL Axiata Biarkan Jaringan 2G Mati Natural

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 31 Juli 2023 | 17:16 WIB
Layanan 3G Disuntik Mati, XL Axiata Biarkan Jaringan 2G Mati Natural
Jumpa pers pencapaian kinerja Semester I 2023 XL Axiata di Jakarta, Senin (31/7/2023). [Suara.com/Dythia Novianty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbeda dengan jaringan 2G, pemerintah mendesak semua operator telekomunikasi menyuntik mati layanan 3G.

Pasalnya, tidak sedikit masyarakat yang masih menggunakan jaringan 2G, baik untuk berkomunikasi dengan SMS ataupun sistem pembayaran.

Direktur PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), I Gede Darmayusa mengungkapkan bahwa di berbagai negara operator telekomunikasi masih menggunakan jaringan 2G dan hanya mematikan layanan 3G.

"Mesin EDC, SMS, dan berbagai retail outlet masih menggunakan 2G," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (31/7/2023).

Baca Juga: Perkuat Jaringan, XL Axiata Alokasikan Capex Rp 8 Triliun

Selain itu, proses suntik mati layanan 3G memang ada intervensi dari pemerintah sehingga prosesnya pun cepat.

"Penghentian layanan 3G juga efektif karena spekstrum frekuensinya bisa dipakai untuk memperkuat performa 4G LTE," terang dia.

Jumpa pers pencapaian kinerja Semester I 2023 XL Axiata di Jakarta, Senin (31/7/2023). [Suara.com/Dythia Novianty]
Jumpa pers pencapaian kinerja Semester I 2023 XL Axiata di Jakarta, Senin (31/7/2023). [Suara.com/Dythia Novianty]

I Gede Darmayusa juga menjelaskan bahwa spektrum jaringan 2G tidak bisa dipakai untuk LTE.

"Jadi tidak buru-buru dan natural, kecuali pemerintah intervensi sehingga bisa cepat-cepat 2G shutdown," jelasnya.

Meskipun begitu, dia mengakui, penggunaan jaringan 2G di beberapa kota besar jumlah penggunanya semakin kecil.

Baca Juga: Perkenalkan Teknologi FTTR, XL SATU Fiber Tersedia di 63 Kota, Tawarkan Internet Stabil

Hingga akhir Juni 2023, jumlah total BTS XL Axiata mencapai 150.261, terdiri dari 2G dan 4G.

"Mungkin akhir 2030 BTS 2G baru bisa shut down (di Indonesia),” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI