Suara.com - Pertumbuhan startup baru yang terus bertambah setiap harinya mendorong Co-founder dan CEO Kitabisa, Alfatih Timur, serta Co-founder dan CSO (Chief Sustainability Officer) Aruna, Utari Octavianty berbagi tips memulai usaha.
Dalam perjalanan membangun Aruna, Utari menekankan pentingnya bagi founders untuk melakukan riset pasar yang kuat dan menyeluruh.
Hal ini demi memastikan agar produk/layanan yang ditawarkan menjawab kebutuhan target audiens.
Selain itu, founders harus bisa memperhatikan sumber daya yang dimiliki dan tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, melainkan juga dampak jangka panjang dari fokus bisnis
yang hendak diprioritaskan.
Founders sebagai ujung tombak startup juga dituntut untuk dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan perubahan pasar yang cenderung fluktuatif.
“Kami melihat bahwa potensi perikanan Indonesia dapat ditingkatkan dengan kehadiran teknologi," ujarnya.
![Ilustrasi Startup. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/06/30196-ilustrasi-startup.jpg)
Selain memahami kebutuhan pasar, para founders juga harus merencanakan Minimum Viable Product (MVP) di tahap awal.
Menurut Utari, founders akan mendapatkan feedback dari pengguna untuk produk/jasa yang ditawarkan, yang dapat dijadikan acuan untuk menyempurnakan produk sebelum peluncuran final.
Sejalan dengan Utari, Alfatih sebagai CEO Kitabisa pun menyarankan founders tahap awal untuk berfokus pada pengembangan fitur utama.
Baca Juga: Badai PHK Masih Hantui Startup, Kini Grubhub Pangkas 400 Karyawan
“Terlalu banyak fitur di tahap awal bisa membuat tim malah kewalahan karena fokus terpecah di banyak hal,” kata Alfatih.