Suara.com - Melalui program Sisternet, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), berkomitmen mendorong proporsi peran perempuan dalam lingkup dunia kerja dan bisnis.
Untuk itu, Sisternet kembali menggelar talk show “Sistertalk” dengan mengangkat tema “Breaking the Glass Ceiling: Women on Economic Empowerment”.
Group Chief People Officer Axiata Group, Norlida Azmi, mengatakan bahwa perempuan kerap kali mengalami kendala dalam membangun rasa percaya diri di lingkungannya, di dalam lingkungan tempat mereka bekerja, juga saat membangun bisnis.
"Di Axiata Group, kami percaya bahwa perempuan itu perlu berdaya dari berbagai aspek," ujarnya.
Baca Juga: Masyakat Kini Cari Berita di Media Sosial, Gimana Cara Bikin Konten Menarik?
Dalam pemaparannya, Norlida juga menceritakan lika-liku yang Ia hadapi dalam menempuh karirnya.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa ada kalanya justru perempuan tidak mendapatkan dukungan dari sesama perempuan," katanya.
Secara global, Axiata Group juga memiliki program bernama Women in Leadership Axiata.
Program ini mempertemukan para pemimpin wanita, baik dari lingkup internal maupun eksternal untuk saling berdampingan dalam memberikan pemaparan hingga membuka jejaring ke lebih banyak perempuan lagi.
Melalui Sisternet, XL Axiata terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong percepatan dan peningkatkan pemberdayaan perempuan Indonesia mulai dari lingkungan terkecil, di mana mereka berada.
Baca Juga: Literasi Digital Dorong Kreativitas Disabilitas Bikin Konten dan Publikasi di Media Sosial
Para pembicara diajak untuk membagikan pengalaman inspiratif mereka dengan mengangkat berbagai isu perempuan.
Turut hadir juga sebagai narasumber pada event ini adalah Digital Transformation Specialist Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Dita Amalya.
Dita menyampaikan strategi untuk menyeberang ke fungsi “maskulin” di sektor pemerintah, cara melewati masa sulit dalam meraih posisi mereka saat ini, strategi untuk memecahkan berbagai stereotype di dunia profesional sebagai seorang perempuan, hingga aktivitas yang dapat meningkatkan nilai dan rasa percaya diri.
“Saat ini, perempuan baru memegang 28 persen kepemimpinan di sektor publik dan privat," katanya.
Dalam pembentukan konsep smart city di IKN sendiri, dia menambahkan, pihaknya sedang mengembangkan program “Coding Mom”, program khusus bagi perempuan untuk mendorong peningkatan kapabilitas perempuan yang berada di IKN.
"Harapannya, perempuan-perempuan ini dapat meningkatkan literasi digital terlebih dahulu,” tuturnya.
Di tahun 2023, Sisternet akan menjangkau dan mendukung 1 juta perempuan hingga ke pelosok Indonesia.
Hingga saat ini, sedikitnya lebih dari 500 ribu orang perempuan telah bergabung dan mengakses aplikasi Sisternet.
Sejumlah program kolaborasi dan fitur aplikasi baru telah disiapkan untuk dapat menjadi solusi perempuan Indonesia jadi lebih baik.