Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan hasil survei Indeks Literasi Digital Tahun 2022 pada Februari lalu.
Dari empat pilar pengukuran, aspek keamanan digital menunjukkan pertumbuhan yang lambat dan masih memperoleh skor terendah, yaitu 3,12.
Hal ini tercermin pada minimnya kesadaran dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal keamanan siber. Hanya 32 persen yang merasa yakin dapat mengidentifikasi hoaks.
Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner menuturkan, siswa SMA/SMK yang menjadi penerima manfaat program ini adalah generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital.
Baca Juga: Gen Z dan Peristiwa 1998: Kejadian Itu hanya Menjadi Bahasan dalam Buku Pelajaran
Namun, dia menambahkan, masih minim keterampilan untuk memanfaatkannya secara aman dan bertanggung jawab.
"Kami meyakini penanaman kesadaran dan pengembangan literasi digital dalam program ini dapat mendukung para peserta untuk siap menghadapi perkembangan teknologi di masa depan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Minggu (28/5/2023).
Salah satu kampanye literasi digital yang mengusung tema “Berbelanja dan Bertransaksi Daring dengan Aman” karya tim Aksa dari SMAN 3 Semarang berhasil keluar sebagai proyek terbaik dalam kompetisi final program KU CERDIG.
Melalui kampanye ini, mereka berupaya mengedukasi generasi muda di Semarang agar dapat menjadi konsumen yang cerdas saat berbelanja dan bertransaksi secara daring.
Konten-konten seputar kiat aman berbelanja daring, cara mengidentifikasi toko daring terpercaya di lokapasar, serta tips mencegah penipuan daring disajikan kreatif dalam bentuk komik, infografis, dan video pendek yang ditayangkan di Instagram dan TikTok.
Baca Juga: Kemahiran Pakai Internet Menurun, Masyarakat Jadi Gampang Kena Hoax Hingga Isu SARA?
"Melalui program ini, peserta memperoleh pembelajaran seputar digital yang komprehensif, mulai dari keterampilan dasar menggunakan internet, etika dan keamanan berkomunikasi di dunia maya, bertransaksi menggunakan layanan keuangan daring yang legal, serta perlindungan data pribadi," jelas Robert Gardiner.
PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) telah menyelesaikan program edukasi KU CERDIG (Kaum mUda CERdas DIGital) bagi 375 siswa SMA/SMK di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Papua yang telah dimulai sejak Oktober 2022.
Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam menginspirasi para peserta program untuk belajar bertanggung jawab dalam berinteraksi dan bertransaksi secara aman di dunia siber.
Di akhir program, mereka didorong untuk membagikan pembelajaran yang diperoleh kepada anak muda lainnya dengan menciptakan ide proyek kampanye yang inovatif dan kreatif.
Hasilnya, 30 kampanye literasi digital yang direalisasikan mampu menjangkau lebih dari 240 ribu anak muda di media sosial selama dua bulan.